Exposenews.id – Selama ini, banyak orang percaya jus jambu biji merah bisa meningkatkan trombosit pada pasien demam berdarah dengue (DBD). Namun, faktanya, klaim ini belum terbukti secara ilmiah! Hal ini diungkapkan oleh Dr. dr. Mulya Rahma Karyanti, Sp.A(K), M.Sc, PhD, Konsultan Infeksi dan Penyakit Tropis Anak FKUI RSCM, dalam webinar yang digelar Rabu (3/6/2025).
Mulya Rahma menegaskan, meski banyak orang mengandalkan jus jambu biji merah sebagai pengobatan alternatif DBD, para peneliti belum menemukan bukti bahwa minuman ini benar-benar bisa menaikkan trombosit. “Kalau memang terbukti, dunia medis pasti sudah lama memakainya sebagai terapi dengue,” tegasnya. Dokter Mulya Rahma menyarankan orangtua agar lebih memprioritaskan memberikan makanan dan minuman favorit anak daripada berkutat pada jus jambu biji merah.
Cairan Lebih Penting daripada Jus Ajaib
Selain membahas mitos jus jambu, Mulya Rahma menekankan pentingnya asupan cairan untuk pasien DBD. Orangtua bisa memberikan jus buah kesukaan anak atau air putih agar tubuhnya tetap terhidrasi. Namun, ia mengingatkan, jangan memaksa anak minum jus jambu jika tidak suka. “Kalau dipaksa, anak bisa muntah dan malah kehilangan cairan. Ini justru memperburuk kondisinya,” jelasnya.
Dehidrasi pada DBD sangat berbahaya karena bisa memicu komplikasi serius. Jadi, prioritas utama adalah menjaga anak tetap minum, apa pun jenis cairannya, asalkan ia nyaman.
Waspadai Demam 2-3 Hari, Segera Ke Dokter!
Saat anak kena DBD, demam yang berlangsung 2-3 hari tanpa perbaikan adalah tanda bahaya. Mulya Rahma mengingatkan, “Jika demam tak kunjung turun, segera bawa anak ke dokter. DBD bisa sebabkan syok hipovolemik yang mengancam nyawa.”
Demam tinggi di hari ketiga sering menandakan tubuh mulai mengalami gangguan serius. Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan lanjutan, seperti tes lab, foto rontgen, atau USG, untuk memastikan kondisi pasien.
Tips Atasi Dehidrasi dan Kompres yang Tepat
Jika anak positif DBD dan dirawat, hidrasi adalah kunci pemulihan. Dehidrasi bisa bikin anak lemas, mengantuk, bahkan berisiko kejang karena aliran darah ke otak dan ginjal terganggu. “Jangan sampai dehidrasi terjadi, karena bisa picu kejang,” tambah Mulya Rahma.
Untuk menurunkan demam, kompres air hangat di lipatan ketiak atau pembuluh darah besar lebih efektif daripada di dahi. Lakukan selama 10-15 menit untuk membantu menurunkan suhu tubuh dengan cepat. “Kompres di area yang tepat lebih ampuh cegah kejang,” sarannya.
Baca juga: 87 Kasus DBD, Pemkot Manado Imbau Warga Laksanakan 3M Plus
Intinya, jangan terjebak mitos. Daripada terfokus pada jus jambu biji merah, lebih baik berikan anak asupan bergizi dan cairan yang cukup. Segera bawa ke dokter jika demam tak kunjung reda, dan pastikan anak tetap nyaman selama proses pemulihan.
Ingat, DBD bisa berbahaya jika tidak ditangani dengan tepat. Jadi, selalu ikuti anjuran dokter dan hindari pengobatan yang belum terbukti!