Exposenews.id, Manado – Firman Tuhan hari ini terambil dalam Matius 27:39-40. Demikian firman Tuhan hari ini:
Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia dan sambil menggelengkan kepala, mereka berkata: “Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, selamatkanlah diri-Mu jikalau Engkau Anak Allah, turunlah dari salib itu!”
Di atas kayu salib, Yesus tidak bertahan lama. Sebab tubuh-Nya sudah tercabik-cabik oleh cambukan flagrum yang mematikan, ditombak di lambung dan siksa derita yang amat sangat kejam dan keji. Yesus pun mati setelah mengucapkan 7 kata Salib terakhir, yakni: ya Bapa, ke dalam tangan-Mu ku serahkan nyawa-Ku. Maka matilah Yesus.
Proses kematian-Nya terjadi antara pukul 12.00 hingga pukul 15.00. Dan lihatlah, semua olok-olokkan kepada-Nya terbukti. Apa yang dikatakan-Nya, semua terjadi. Siang bolong itu, hari menjadi gelap padahal itu pukul 12.00 siang. Matahari tidak bersinar sama sekali. Kemudian terjadilah gempa bumi yang dahsyat. Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah menjadi 2 dari atas sampai ke bawah, bukit-bukit batu terbelah. Kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit. (Matius 27:51-52)
Semua prajurit-prajurit dan orang banyak yang menunggui Yesus, ketakutan. Kepala pasukan pun memuliakan Allah dan mengakui Yesus benar-benar Anak Allah yang hidup dan Dia adalah Tuhan dan Juruselamat dunia yang dinantikan itu. Mereka menyesali semua perbuatan mereka bahkan mereka memukuli dirinya sendiri karena kesal dengan tindakan mereka menghukum mati Yesus yang adalah Anak Allah yang diurapi, Tuhan dan Raja yang kekal.
Peristiwa itu terjadi di hari Jumat: Jumat Agung, yang oleh karena itu kita peringati dan hayati setiap tahun sebagai tanda rasa hormat, kekaguman dan ucapan syukur kepada-Nya. Mayat Yesus pun harus diturunkan, karena keesokan harinya adalah hari Sabat sekaligus perayaan Paskah. Orang Yahudi menajiskan orang mati tergantung di Salib di hari Paskah. Maka setelah kematian-Nya itu, Dia dikubur di pekuburan milik Yusuf Arimatea.
Bersama 2 penjahat di samping kiri dan kanan-Nya, mayat Yesus diturunkan. Tapi kaki Yesus masih utuh. Sedangkan kaki Dismas dan Gestas telah dipatahkan, karena keduanya waktu itu belum mati. Sedangkan Yesus yang amat sangat menderita diyakini sudah mati, sehingga tidak perlu dipatahkan kaki-Nya (karena sudah mati).
Memang, baik Dismas maupun Gestas tidak menerima penghukuman seberat yang diterima Yesus. Keduanya tidak diolok-olok, dihina, ditikam duri (mahkota duri) dipukul dengan bulu ditinju, dan terutama dicambuk flagrum hanya Yesus yang dapat cambuk flagrum begitu siksanya. Makanya para prajurit meyakini Yesus sudah mati dan tidak perlu dipatahkan kaki-Nya lagi.
Sebelum Yesus mati, dan masih tergantung di Kayu Salib, menanti detik-detik kematian-Nya, Yesus masih dihina, diolok-olok dan dihujat oleh para prajurit dan orang-orang yang menunggui-Nya. Juga orang-orang yang lewat di sana. Sambil menggelengkan kepala, mereka menghujat-Nya. Setelah semua yang Yesus katakan digenapi, maka takutlah mereka dan mereka memuliakan Allah. Mereka semua mengakui Yesuslah Anak Allah yang sesungguhnya.
Ketika itu, ada juga beberapa perempuan yang melihat dari jauh, di antaranya Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus Muda dan Yoses, serta Salome.
Mereka semuanya telah mengikut Yesus dan melayani-Nya waktu Ia di Galilea. Dan ada juga di situ banyak perempuan lain yang telah datang ke Yerusalem bersama-sama Yesus. (Markus 15:40-41)
Sahabat Kristus, hari ini kita peringati sebagai puncak sengsara Yesus yang mati tergantung di atas Kayu Salib. Dia berkorban segalanya untuk kita. Hari ini juga kita menghayatinya dengan makan roti sebagai tanda tubuh-Nya yang dipecahkan untuk kita dan minum anggur sebagai simbol darah Kristus yang tercurah untuk menghapus dosa kita. Marilah kita introspeksi diri, merenungi diri kita. Tataplah diri. Sadarilah betapa berat dan banyaknya dosa kita yang ditanggung-Nya, namun telah dibersihkan-Nya.
Marilah kita menghayatinya dengan hidup terus semakin berkenan kepada-Nya, setia dan taat melakukan kehendak firman-Nya. Jangan lagi berbuat dosa.
Senangkanlah hati Yesus. Jangan buat Dia menderita lagi karena dosa kita. Sekarang adalah waktu kita menyenangkan dan memuliakan Dia dengan hidup setia dan taat pada-Nya. Itulah yang berkenan pada-Nya. Kita pasti diberkati-Nya selamanya. Bersama Yesus kita pasti hidup berkemenangan dalam segala hal. Amin
(RTG)