Exposenews.id, Manado – Firman Tuhan hari ini terambil dalam Pengkhotbah 11:6 yang berkata “Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil, atau kedua-duanya sama baik.”
Di era sebelum tahun 2000-an, petani di Sulawesi Utara terkenal dengan budaya dan tradisi Mapalus (bekerja sama) maupun secara sendiri dengan bangun masih subuh sudah langsung ke kebun. Mereka bekerja mengolah lahan, entah, membersihkan, menabur maupun menuai hasil perkebunannya pagi-pagi benar. Bahkan hari masih gelap mereka sudah bergegas pergi ke kebun.
Mereka bekerja, menabur tanpa kenal lelah, dari pagi hingga petang. Seperti syair NKB nomor 208: “Tabur waktu pagi, tabur benih kasih, tabur waktu siang t’rus sampai senja. Nantikan tuaian pada musim panen, kita ‘kan bersuka bawa berkasNya.
Ini jugalah yang diajarkan raja Salomo tentang hikmat. Yakni bahwa orang berhikmat itu adalah orang yang bekerja. Sedangkan orang yang tidak berhikmat, pasti malas dan bodoh. Mereka tidak akan menuai apa-apa dari kebodohan dan kemalasannya itu.
Jadi, orang berhikmat pasti rajin bekerja termasuk menabur. Sebab dengan menabur dan merawat tanaman dalam kesetiaan, mereka akan menuai hasilnya. Tuhan akan memberkati orang yang demikian, yang rajin bekerja, dan hidup dalam hikmat dari Allah.
Salomo mengajarkan bahwa orang-orang tidak boleh berpangku tangan ataupun bermalas-malasan. Itu perilaku orang bodoh, yang pada saatnya dia sendiri akan merasakan akibat kemalasannya. Dia pasti tidak menuai dan menderita akibat perbuatannya yang bodoh dan malas itu.
Dan, jika kita ingin berkat melimpah, maka dalam menabur benih, jangan hanya pada waktu pagi saja. Tapi juga di waktu siang hingga petang hari. Hal ini mengajarkan agar kita bekerja dengan rajin dan tekun, supaya menghasilkan tuaian yang banyak dan kita menikmati berkat yang melimpah sebagai hadiah dari Allah atas segala jerih lelah kita dalam bekerja.
Sebab, kita sendiri tidak tahu apakah yang akan terjadi dengan tanaman kita. Apakah sebagian saja yang berhasil, atau semuanya. Jangan-jangan yang kita tanam pagi itu yang tidak menghasilkan karena masalah tertentu. Karena itu, agar tanaman apakah yang ditanam pagi, siang ataupun petang yang tidak menghasilkan tetap kita dapat menuai, maka menanam atau menaburlah di semua waktu itu.
Toh jika semuanya menghasilkan, maka hasil tuaian yang kita nikmati melebihi apa yang kita inginkan dan harapkan. Sebab pasti Tuhan yang memelihara dan menganugerahkan tuaian yang melimpah untuk memenuhi lumbung kehidupan kita.
Hal yang sama kita lakukan dalam bekerja di ladang Tuhan. Sebagai hamba-Nya, janganlah suka mengeluh dan bersungut-sungut bekerja untuk Tuhan. Jangan lelah bekerja di ladang Tuhan, seperti syair sebuah lagu: “Jangan lelah, bekerja di ladang-Nya Tuhan. Roh Kudus yang beri kekuatan, yang mengajar dan menopang. Tiada lelah bekerja bersama-Mu Tuhan, yang selalu mencukupkan akan segalanya.”Aminkan pujian ini dan praktikkan dalam hidup kita.
Pengajaran hikmat Salomo dari firman Tuhan bagi kita adalah ketika kita bekerja, baik untuk kebutuhan hidup (profesi) maupun pelayanan kita kepada Tuhan sebagai hamba-Nya, hendaklah kita lakukan tanpa perhitungan dan dengan sungguh-sungguh. Tugas kita adalah bekerja dan melayani. Soal hasil tuaian atau berkat adalah urusan Tuhan. Tuhan tidak buta. Dia melihat apa yang kita kerjakan. Dia pasti menyertai dan memberkati segala usaha dan jerih lelah kita, sehingga hidup Dia mendatangkan berkat yang melimpah.
Pasti Dia memberkati kita melebihi apa yang kita harapkan dan butuhkan. sebab Dia sangat tahu apa yang terbaik dalam hidup kita. Dia selalu merancangkan kasih karunia dan damai sejahtera serta berkat melimpah dan kebahagiaan sempurna bagi kita.
Sekali lagi, tugas kita adalah bekerja dan melayani dengan rajin, tekun dan lebih sungguh lagi. Tuhan melihat ketulusan hati kita. Maka janganlah takut dengan apapun yang terjadi dalam hidup kita. Bekerjalah dan layanilah Tuhan lebih sungguh lagi, lakukanlah yang terbaik untuk Tuhan. Senangkanlah hati Tuhan dengan bekerja dalam kebenaran dan kebaikan yang diajarkan sesuai firman-Nya. Itulah yang berkenan kepada-Nya.
Rajinlah bekerja. Menaburlah sebanyak-banyaknya dan jangan berhenti sebelum waktunya berakhir. Sebab Tuhan akan memerhatikan apa yang kita lakukan dan kerjakan. Dia pasti memberkati orang yang rajin bekerja dan terus berjerih lelah dalam kebenaran-Nya.
Bekerjalah tanpa henti. Menaburlah tiada lelah. Layanilah Kristus, upah kita sangat besar di bumi dan di sorga mulia.
Jangan lelah, bekerjalah dan layanilah Tuhan dengan sukacita iman. Tuhan Yesus memberkati selalu bersama keluarga. Amin.
(Dikutip dari Renungan Harian Keluarga)