BI Dorong Kejayaan Kopi Sulut di Urban Coffee Festival

Oleh: Ronald Ginting

Exposenews.id, Manado – Indonesia merupakan negara terbesar keempat dalam mengekspor kopi di dunia. Kekayaan kopi inilah yang menyebar di sejumlah besar daerah di Indonesia, termasuk di Sulawesi Utara.

Meskipun Sulut bukanlah pelaku bisnis kopi terbanyak di Indonesia, tapi pada dasarnya Sulut memiliki kekayaan warisan kopi hingga saat ini. Ini juga yang menjadi latar belakang Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara mengadakan Urban Coffee Festival mulai hari ini hingga Sabtu (21/11) di Grand Kawanua Convention Center.

“Sulut memang bukan pemain kopi tapi kita punya warisan kopi. Urban Coffee Festival diadakan guna membangkitkan lagi kopi Sulut untuk menjadi komoditas primadona ekspor. Paling tidak kopi Sulut bisa berjaya di Indonesia dengan harapan produknya bisa dikirim ke daerah lainnya di Indonesia,” ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulut Arbonas Hutabarat, saat membuka Urban Coffee Festival, hari ini.

Festival dilakukan BI mengingat strategi kunci memajukan komoditi kopi yakni dengan kolaborasi dan sinergi pelaku industri kopi seperti petani, roaster, dan barista. Apalagi beberapa waktu terakhir ini, masyarakat Sulut menjadikan kopi sebagai lifestyle.

“Contohnya banyak masyarakat yang minum kopi premium seperti arabica, tapi sayangnya volumenya masih sedikit. Hal yang begini hendak kami dorong bersama dalam festival besok,” jelas Arbonas.

Tren kekinian ini yang menurutnya perlu diantisipasi semua pihak termasuk BI Sulut. Kata dia bisnis kopi ialah bisnis urban yang menjadi bisnis masa depan Sulut.

“Sekali lagi saya sampaikan bahwa festival ini mempertemukan petani, roaster, barista, dan pelaku bisnis rumah kopi. Tujuannya supaya bisnisnya berkesinambungan,” tambahnya.

Banyak juga kegiatan menarik lainnya dalam festival kopi kali ini. Seperti barista contohnya, diberikan pelatihan untuk mendorong kemampuan mereka.

“Kami mengapresiasi antusias peserta yang sudah mendaftar. Nantinya ini juga akan disertifikasi meskipun belum skala internasional,” terangnya.

Selain pelatihan, ada agenda menarik lainnya seperti workshop, open service, talkshow sejarah kopi Sulut. Bahkan pada pekan depan BI Sulut akan mendatangkan pelaku bisnis kopi yang cukup terkenal di Indonesia.

“Ada dua expert kopi didatangkan ke Sulut untuk memberikan edukasi kepada petani kopi dan semua unsur terkait,” imbuhnya.

Sebelumnya BI sudah meninjau ke 11 titik. Dan lima biji kopi dikurasi oleh beberapa pihak yang dipercayakan. “Hasilnya ternyata petani Sulut punya kemampuan mengolah biji kopi,” imbuhnya.

Sementara, Pjs Gubernur Sulut melalui Kabiro Perekonomian Sekdaprov Sulut Hanny Wajong mengapresiasi apa yang dilakukan BI untuk mengangkat komoditi kopi disertai dengan kreatifitas kekinian. Kata Wajong, diharapkan melalui festival ini, akan berdampak positif bagi perekonomian bangsa dan daerah.

“Urban Coffee Festival ialah program terobosan BI agar menghasilkan kopi kualitas terbaik di Sulut. Petani kopi terdorong supaya bisa menghasilkan kopi terbaik. Penggiat kopi pun ikut tergugah,” jelasnya.

Pemprov menilai kopi salah satu komoditi potensial di Sulut. Karena itu dia berharap Sulut ikut andil memperkuat Indonesia sebagai eksportir terbesar di dunia. (RTG)