Berita  

FDA Batasi Ketat Impor Udang-Rempah Indonesia Pasca Temuan Cesium-137

Ilustrasi udang, udang segar. Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menerapkan aturan baru untuk impor udang dan rempah dari Indonesia setelah temuan kontaminasi radioaktif Cesium-137 pada produk asal Indonesia.

Exposenews.id – Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (U.S. Food and Drug Administration/FDA) baru saja mengeluarkan kebijakan keras yang langsung menyasar impor udang dan rempah dari Indonesia. Mereka secara resmi menetapkan persyaratan impor yang super ketat untuk kedua komoditas andalan Indonesia ini. Lebih lanjut, kebijakan mengejutkan ini lahir setelah FDA sebelumnya berhasil menemukan kasus kontaminasi radioaktif yang mencemaskan pada produk-produk Indonesia. Alhasil, semua pihak terkait kini harus bersiap menghadapi peraturan baru yang lebih rigor.

Tanpa basa-basi lagi, FDA langsung mempublikasikan pengumuman resmi ini di situsnya pada Sabtu, 4 Oktober 2025. Kemudian, mereka dengan tegas menyatakan bahwa aturan sertifikasi impor yang baru ini akan benar-benar berlaku mulai tanggal 31 Oktober 2025. Selain itu, ketentuan ketat ini tidak berlaku untuk seluruh Indonesia, melainkan hanya diterapkan pada sejumlah wilayah tertentu saja yang menjadi perhatian. Oleh karena itu, para eksportir dari wilayah yang dimaksud harus segera menyesuaikan diri dengan tenggat waktu yang diberikan.

Daftar Merah vs Daftar Kuning: Ini Bedanya!

Sebagai informasi, seperti yang dikutip dari Reuters, FDA sekarang mewajibkan setiap perusahaan yang masuk dalam ‘red list’ atau daftar merah untuk segera mengambil tindakan. Perlu diketahui, daftar merah ini berisi perusahaan-perusahaan yang produknya terbukti memiliki jejak kontaminasi Cesium-137. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan ini harus segera memperoleh verifikasi dari lembaga independen yang sudah terakreditasi. Tujuannya jelas, yaitu untuk memastikan bahwa mereka telah menerapkan pengendalian terhadap unsur radioaktif tersebut dengan benar.

Meskipun suatu perusahaan berhasil dikeluarkan dari daftar merah, bukan berarti mereka langsung bebas sepenuhnya. Justru, mereka tetap akan dikenakan pembatasan ketat. Selanjutnya, perusahaan tersebut diwajibkan untuk selalu melampirkan informasi tambahan yang tercantum dalam ‘yellow list’ pada setiap pengiriman yang mereka lakukan. Dengan demikian, pengawasan terhadap perusahaan eks-daftar merah ini tetap berlanjut.

Sementara itu, kondisi yang tak kalah rumit juga harus dihadapi oleh perusahaan yang masuk dalam ‘yellow list’. Perlu dipahami, daftar kuning ini mencakup produk yang memiliki potensi risiko kontaminasi Caesium-137. Akibatnya, FDA mewajibkan mereka untuk memperoleh sertifikasi pengiriman dari lembaga khusus yang ditunjuk oleh FDA sendiri. Namun, ada syarat utama: lembaga pemberi sertifikasi ini harus merupakan instansi atau perwakilan resmi dari pemerintah Indonesia, bukan lembaga swasta. Jadi, peran pemerintah Indonesia menjadi kunci utama untuk mengeluarkan perusahaan dari daftar kuning ini.

Misteri Cesium-137: Dari Mana Asalnya?

Lalu, sebenarnya apa sih Cesium-137 yang ditakuti itu? FDA dengan gamblang menjelaskannya dalam situs resminya. Ternyata, Cesium-137 merupakan sebuah radionuklida yang biasanya muncul di lingkungan akibat uji coba senjata nuklir atau karena kecelakaan reaktor nuklir, seperti tragedi mengerikan Chernobyl dan Fukushima. Akan tetapi, yang membuat kita semua bertanya-tanya, Indonesia sama sekali tidak memiliki senjata nuklir ataupun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang beroperasi. Lantas, dari mana sumber radioaktif ini berasal? Inilah misteri besar yang sedang diusut dan menimbulkan banyak tanda tanya.

Sebelumnya, pada Agustus 2025, FDA sebenarnya sudah memberikan sinyal peringatan. Saat itu, mereka secara resmi mengeluarkan peringatan darurat kepada seluruh konsumen, distributor, dan penjual di AS. Intinya, FDA meminta mereka untuk TIDAK mengonsumsi, menjual, atau menyajikan udang beku produksi PT Bahari Makmur Sejati. Alarm ini berbunyi karena produk udang tersebut telah terbukti terkontaminasi oleh Cesium-137. Fakta inilah yang kemudian memicu penyelidikan lebih lanjut dan akhirnya melahirkan kebijakan restriksi ini.

Investigasi Dimulai: Pemerintah Indonesia Bergerak

Fakta yang terungkap kemudian, udang yang tercemar itu diproses di sebuah kawasan industri yang letaknya dekat dengan Jakarta. Kawasan inilah yang kemudian diketahui mengandung unsur radioaktif. Menanggapi hal ini, Badan Tenaga Nuklir Indonesia (BATAN) kini sedang berusaha keras untuk menelusuri sejauh mana area yang terdampak kontaminasi tersebut. Mereka bergegas memetakan penyebarannya agar tidak meluas dan menemukan sumber pencemaran yang sebenarnya.

Di sisi lain, juru bicara tim investigasi Cesium 137, Bara Hasibuan, memberikan konfirmasi kepada Reuters. Ia mengaku bahwa pihaknya baru saja menerima laporan resmi terkait kasus besar ini. “Kami baru menerima laporan beberapa jam lalu. Perlu waktu untuk menentukan langkah apa yang harus diambil,” ujarnya yang juga merupakan Staf Ahli Kementerian Koordinator Bidang Pangan. Dengan demikian, proses investigasi masih berada di tahap yang sangat awal, dan kita semua harus menunggu perkembangan lebih lanjut dari para pihak berwenang. Respons pemerintah Indonesia dalam menangani krisis kepercayaan ini sangat dinantikan oleh pasar global.

Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com