Berita  

Belum Sempat Diresmikan, Jembatan Gantung di Pangandaran Ambruk, 8 Pelajar Tercebur ke Sungai

Jembatan gantung di Dusun Nengklok, Desa Pajaten, Kecamatan Sidamulih, Sabtu (4/10/2025) sekitar pukul 08.30 WIB. Jembatan khusus pejalan kaki itu dibangun untuk akses masyarakat antar Dusun dan antar Desa. Belum diresmikan, jembatan itu sudah ambruk, Sabtu 4 Oktober 2025

Exposenews.id – Sebuah insiden yang menggemparkan warga di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Pada Sabtu pagi, (4/10/2025), tepatnya sekitar pukul 08.30 WIB, sebuah jembatan gantung yang masih berstatus ‘baru’ dan belum diresmikan itu secara tiba-tiba ambruk! Lokasi persis kejadian menegangkan ini berada di Dusun Nengklok, Desa Pajaten, Kecamatan Sidamulih. Alih-alih menjadi penghubung, jembatan khusus pejalan kaki yang baru berdiri sekitar sebulan silam ini justru roboh saat segerombolan siswa SMP IT Daarul Hikmah sedang melintas di atasnya.

Kronologi Lengkap di Balik Runtuhnya Jembatan

Lantas, bagaimana cerita lengkap di balik insiden yang nyaris memakan korban jiwa ini? Untuk memahami kronologinya, kita perlu menyimak penuturan langsung dari seorang saksi kunci. Kemudian, guru PJOK sekolah tersebut, Ilham Habibie, dengan jelas menceritakan bahwa pagi itu pihak sekolah memang sedang mengadakan kegiatan olahraga berupa jalan santai. Lebih detail lagi, rombongan yang berjumlah sekitar 16 siswa tersebut sebenarnya sedang dalam perjalanan menuju sekolah mereka yang terletak di kawasan Tarikolot. “Jadi posisi kita waktu itu mau menyeberang untuk menuju sekolah di Tarikolot. Awal berangkat dari sekolah untuk olahraga, kita sempat memutar jalan terlebih dahulu,” jelas Ilham saat diwawancarai di Puskesmas Cikembulan pada siang harinya.

Nah, yang menjadi titik kritis adalah saat para siswa ini berada tepat di tengah jembatan. Pada momen yang seharusnya berkesan ini, mereka justru berniat untuk mengabadikan momen dengan berfoto bersama. Akan tetapi, rencana riang tersebut berubah menjadi bencana dalam sekejap. Pasalnya, sebelum bidikan kamera dilakukan, pagar di sisi kiri jembatan tanpa tanda-tanda sebelumnya langsung rubuh! “Kita kan tahu bahwa jembatan itu baru dan belum diresmikan. Jadi, ketika kita sedang menyeberang, posisi kita ada di tengah dan rencananya mau berfoto. Namun, sebelum sempat berfoto, pagar jembatan sisi kiri itu tiba-tiba roboh. Dugaan sementara, kawatnya terlepas,” ungkap Ilham dengan suara yang masih terdengar bergetar.

Kondisi Korban dan Fakta Mengejutkan di Balik Jembatan

Akibatnya, dengan sangat cepat, delapan siswa yang kebetulan berdiri di sisi kiri jembatan langsung terlempar dan jatuh ke sungai di bawahnya. Sungguh memilukan, sebagian besar dari korban yang tercebur ini adalah siswi perempuan. Meskipun demikian, di balik kepanikan yang mencekam itu, ada sebuah kabar baik yang patut disyukuri. Syukurlah, laporan menyebutkan bahwa tidak ada satu pun korban jiwa dalam peristiwa yang hampir menjadi tragedi besar ini.

Lalu, siapa sajakah siswa yang menjadi korban dalam insiden menegangkan ini? Dari total 16 siswa yang saat itu melintas, delapan di antaranya mengalami nasib nahas dengan terjatuh. Selanjutnya, empat dari delapan siswa tersebut membutuhkan penanganan medis lebih lanjut sehingga harus segera dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas Cikembulan. Adapun identitas keempat siswa yang sempat dirawat itu adalah Gina Sabha (kelas 8), Zaskia (kelas 8), Aulia Purnamasari (kelas 8), dan Shifa (kelas 7). Di sisi lain, Ilham dengan tegas menyatakan bahwa kondisi keempat siswa tersebut kini sudah menunjukkan perkembangan yang sangat positif. Menurutnya, mereka hanya mengalami luka-luka ringan seperti memar dan yang paling utama, mereka masih dalam kondisi sedikit syok akibat kejadian pagi itu. “Alhamdulillah sekarang mereka sudah pada sehat, tapi masih sedikit syok dengan kejadian tadi pagi,” ujarnya sambil menghela napas lega.

Di lain pihak, fakta mengejutkan terungkap tentang jembatan gantung tersebut. Ternyata, jembatan ini baru saja dibangun sekitar satu bulan yang lalu dan bahkan belum sempat diresmikan secara resmi oleh pemerintah setempat. Sampai detik ini, pihak berwenang memang belum mengeluarkan keterangan resmi dan pasti mengenai penyebab utama robohnya pagar jembatan. Akan tetapi, berdasarkan dugaan awal yang beredar, tali kawat penopang pagar di sisi kiri jembatan diduga kuat terlepas. Akibatnya, struktur tersebut sama sekali tidak mampu menahan beban ketika para siswa secara tidak sengaja berkerumun di satu sisi yang sama. Dengan kata lain, kombinasi antara faktor teknis dan human error diduga menjadi pemicu runtuhnya jembatan ‘premature’ ini.

Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com