Berita  

Bulog Yakin Stok Beras 3,9 Juta Ton Aman Penuhi Kebutuhan hingga Desember 2025

Salah satu gudang penyimpanan beras Bulog

Exposenews.id – Dengan penuh keyakinan, Perum Bulog justru memastikan bahwa cadangan beras pemerintah yang mencapai 3,9 juta ton benar-benar aman dan mampu mengamankan stabilitas pangan nasional hingga penghujung tahun 2025. Lebih lanjut, jangan kaget, stok sebesar ini dinilai bukan hanya angka, melainkan tameng utama untuk menjaga ketahanan pangan kita semua.

Klaim Bulog: Stok Aman Hingga Akhir Tahun

Secara tegas, Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, menegaskan, “Dengan stok 3,9 juta ton beras itu mampu memasok sampai akhir tahun, sampai Desember nanti.” Pernyataan meyakinkan ini beliau sampaikan tepat usai menghadiri Rapat Koordinasi Percepatan Pelaksanaan Program Hilirisasi Komoditas Prioritas Perkebunan di Jakarta, pada Senin (23/9/2025).

Asal-usul Stok: dari 4,2 Juta Ton Menyusut untuk Bansos

Selanjutnya, Rizal pun membuka data dengan detail. Menurut penjelasannya, stok cadangan beras pemerintah (CBP) sebelumnya bahkan sempat menyentuh angka fantastis, yakni 4,2 juta ton hingga Juli 2025. Akan tetapi, sebagian dari stok tersebut telah dialihkan untuk kepentingan bantuan pangan, tentunya sesuai dengan instruksi langsung dari pemerintah pusat. “Yang satu koma juta sekian sudah didistribusikan untuk bantuan pangan beras dan sebagainya. Jadi, bisa dibilang, ini tinggal 3,9 juta ton sekarang,” ujarnya sambil memperjelas alasan penyusutan stok tersebut. Dengan kata lain, distribusi bantuan sosial inilah yang menyebabkan angka stok mengalami penurunan.

Di sisi lain, kabar gembira datang dari kinerja penyerapan gabah. Bulog dengan bangga mencatat bahwa penyerapan gabah dari petani lokal telah mencapai target 100 persen, atau setara dengan 3 juta ton. Tanpa ragu, Rizal menyebut capaian gemilang ini sebagai bukti nyata komitmen Bulog dalam mendukung produksi dalam negeri sekaligus menjaga ketahanan pangan.

Tak Henti di Target, Bulog Terus Serap Gabah

Meskipun target utama telah tercapai, Bulog tidak lantas berhenti bekerja. Bahkan, mereka masih akan melanjutkan program penyerapan gabah, tentu saja sesuai dengan arahan fresh dari Badan Pangan Nasional (Bapanas). Sebagai informasi, pemerintah sendiri telah menetapkan harga gabah kering panen sebesar Rp6.500 per kilogram. Program ini jelas memiliki dua tujuan mulia: pertama, menjaga stok nasional tetap stabil, dan kedua, memberikan harga yang layak bagi para pahlawan pangan kita, yaitu petani.

Pesan Penting untuk Petani: Jaga Kualitas Gabah

Namun demikian, Rizal juga memberikan pesan penting sekaligus pengingat bagi para petani. Beliau dengan sangat mengharapkan agar gabah yang dijual ke Bulog merupakan gabah dengan kualitas terbaik. “Harapannya kepada para petani, gabah yang dijual ke Bulog itu adalah gabah yang betul-betul dalam kondisi baik dan betul-betul matang, siap panen dan kering,” pesannya. Dengan demikian, kualitas beras nasional dapat benar-benar terjaga.

Bulog Siap Jalankan Mandat Pemerintah

Kembali ke persoalan stok, Rizal sekali lagi menegaskan dengan sangat pasti bahwa stok 3,9 juta ton itu sudah lebih dari cukup untuk menjamin ketahanan pangan hingga Desember 2025. Selain itu, Bulog juga menyatakan kesiapannya untuk menjalankan mandat pemerintah guna memastikan distribusi beras tepat sasaran dan efisien.

Dukungan Optimis dari Wakil Menteri Pertanian

Di tempat yang sama, dukungan optimis juga datang dari Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono. Beliau menambahkan proyeksi yang sangat menggembirakan, yaitu produksi beras nasional tahun ini diproyeksikan akan surplus hingga 3,5 juta ton. Alhasil, dengan capaian seperti ini, kebutuhan beras dalam negeri diyakini akan aman tanpa perlu melakukan impor sedikit pun.

“Menurut catatan BPS, maka di akhir Desember diperkirakan produksi beras surplus 3,5 juta ton dibanding tahun lalu. Jadi, bisa dipastikan, insya Allah kalau ini berjalan sebagaimana mestinya, harusnya kita tidak impor beras di tahun ini,” kata Sudaryono dengan penuh keyakinan. Pernyataan ini tentu menjadi angin segar bagi kemandirian pangan Indonesia.

Prediksi Akhir Tahun: Produksi Capai 34 Juta Ton

Terakhir, beliau membeberkan perhitungan sementaranya. Produksi beras nasional hingga akhir 2025 diperkirakan akan mencapai angka antara 33 hingga 34 juta ton. Angka yang fantastis ini jelas menunjukkan adanya kelebihan produksi sekitar 3,5 juta ton jika dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya. “Kita, berdasarkan hitungan sementara ini, produksi beras sekitar 33 atau 34 juta ton, surplus tiga koma sekian juta ton. Sesuai prediksi,” pungkasnya menutup pembicaraan. Prediksi ini akhirnya semakin mengukuhkan optimisme bahwa Indonesia mampu berdikari di sektor pangan.

Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com