Exposenews.id – Sebuah helikopter militer legendaris Angkatan Darat Amerika Serikat (AS), MH-60 Black Hawk, secara mengejutkan jatuh dan hancur berantakan saat tengah menjalani misi latihan rutin. Tragedi ini terjadi di dekat Joint Base Lewis-McChord, Washington, pada Rabu (17/9/2025) malam waktu setempat. Akibatnya, insiden dramatis ini langsung memicu kebakaran hutan hebat yang kemudian memaksa aparat militer, pemadam kebakaran, hingga kepolisian menggelar respons darurat secara besar-besaran, seperti yang dilansir Newsweek.
Helikopter Elit “Night Stalkers” yang Jatuh
Melalui keterangan resminya, pihak Angkatan Darat AS dengan tegas mengonfirmasi bahwa helikopter MH-60 malang tersebut merupakan aset dari 160th Special Operations Aviation Regiment—sebuah unit elit yang sangat tersohor dengan julukan mengerikan, “Night Stalkers”. Sementara itu, hingga Kamis (18/9/2025) pukul 19.20 waktu setempat, kondisi empat prajurit pemberani yang berada di dalam kokpit logam tersebut sama sekali belum diumumkan, sehingga membuat keluarga dan rekan mereka diliputi kecemasan yang mendalam.
Misi Pencarian dan Penyelamatan Dikerahkan
Juru bicara Angkatan Darat AS, Ruth Castro, memberikan pernyataan resmi kepada Associated Press bahwa pihaknya kini memperlakukan peristiwa tragis ini sebagai misi pencarian dan penyelamatan (SAR) skala penuh. Lebih lanjut, Castro menegaskan, “Tim penyelamat terbaik dan paling terlatih telah kami terjunkan ke lokasi dan Angkatan Darat AS pun bekerja sama secara penuh dan intens dengan seluruh aparat penegak hukum setempat.”
Sinyal Terakhir dan Pencarian Intensif di Udara
Berdasarkan data yang berhasil direkam oleh situs pelacakan penerbangan independen ADS-B Exchange, sinyal terakhir dari helikopter tersebut berhasil terdeteksi pada pukul 19.45 waktu Pasifik. Sinyal itu terpotong sekitar 4 kilometer dari kawasan Summit Lake, yang kemudian dikonfirmasi sebagai titik jatuhnya puing-puing helikopter. Tak lama setelahnya, dua helikopter lainnya terpantau berputar-putar dengan gelisah di kawasan timur danau dalam operasi pencarian yang darurat.
Evergreen Intel, sebuah akun analis intelijen sumber terbuka yang sangat andal dan kerap memantau pergerakan pesawat militer, kemudian mengungkapkan informasi penting. Mereka menyatakan dengan yakin bahwa helikopter yang jatuh itu berasal dari Batalion ke-4, 160th SOAR, yang semakin mengukuhkan status elit dari awak pesawat tersebut.
Kebakaran Hutan Menjadi Penghalang Evakuasi yang Serius
Menurut laporan resmi dari Departemen Sumber Daya Alam Negara Bagian Washington, jatuhnya besi terbang tersebut langsung memicu amukan api yang membakar area seluas 0,4 hektar. Sheriff Thurston County, Derek Sanders, melaporkan bahwa tim pemadam kebakaran segera bergerak cepat bersama personel militer dan petugas negara bagian untuk berusaha mengendalikan si jago merah yang ganas itu.
Api Menghadang Langsung Tim Penyalamat
Sayangnya, kobaran api yang membara justru sempat menjadi penghambat utama dalam upaya awal evakuasi korban. Sanders menjelaskan dalam unggahan Facebook-nya, “Para petugas dan tim penyelamat sebenarnya sudah berhasil mencapai lokasi jatuhnya helikopter, tetapi mereka sama sekali tidak bisa melanjutkan operasi penyelamatan karena dikepung oleh kebakaran hebat yang membahayakan.”
Di tengah situasi yang pelik ini, Sanders menambahkan bahwa kepolisian daerah terus melakukan koordinasi secara sangat erat dengan pihak militer untuk mengatasi segala kendala. Beberapa helikopter penyelamat, termasuk Guardian 1 milik King County, juga turut dikerahkan secara maksimal untuk membantu operasi yang semakin rumit ini.
Pihak Berwenang Janjikan Pembaruan Informasi
Joint Base Lewis-McChord, yang berfungsi sebagai markas gabungan Angkatan Darat dan Angkatan Udara AS, secara resmi menyatakan bahwa mereka memegang yurisdiksi penuh atas wilayah tempat helikopter itu jatuh. Para pejabat militer pun berjanji akan memberikan pembaruan informasi kepada publik segera setelah perkembangan terbaru tersedia dan dikonfirmasi validitasnya.
Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com












