Exposenews.id – Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Republik Indonesia, Donny Ermawan Taufanto, secara gemilang menyambut kedatangan koleganya dari Vietnam, Letnan Jenderal Hoang Xuan Chien, di Jakarta. Pertemuan bersejarah ini, yang berlangsung pada Kamis, 18 September 2025, di Kantor Kementerian Pertahanan RI, secara khusus membahas penguatan kerja sama industri pertahanan dan latihan militer bersama. Alhasil, kedua belah pihak pun bersepakat untuk segera merealisasikan berbagai rencana strategis ini.
Selanjutnya, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, Kepala Biro Informasi Pertahanan, dengan penuh semangat memaparkan detail hasil pertemuan tersebut. “Intinya, kedua pemimpin Wamenhan saling memberikan apresiasi tinggi dan melihat begitu banyak peluang menjanjikan yang bisa dieksplorasi, khususnya dalam konteks industri pertahanan,” ujarnya dengan percaya diri. Frega juga menegaskan bahwa kolaborasi yang telah terjalin sebelumnya menjadi fondasi yang sangat kuat untuk kemajuan di masa depan.
Fokus pada Industri Pertahanan
Lebih detail, Frega menjelaskan bahwa industri pertahanan menjadi fokus utama dalam dialog kali ini. Sebagai informasi, Vietnam diketahui telah menjadi mitra strategis dengan membeli bom latih produksi industri pertahanan Indonesia. “Selain itu, kami juga membahas rencana pendampingan teknis untuk meningkatkan lifetime bom tersebut, serta mengeksplorasi sejumlah potensi kerja sama lainnya yang saling menguntungkan,” tuturnya dengan antusias.
Ekspansi Kolaborasi ke Sektor Lain
Tidak berhenti di situ, pertemuan ini juga berhasil mengidentifikasi peluang-peluang baru yang sangat menjanjikan. Misalnya, PT PAL Indonesia berpeluang besar untuk memasok kapal perang, sementara PT Pindad berpotensi mengekspor senjata andalannya ke Vietnam. Di sisi lain, PT LEN Industri juga sedang menjajaki kolaborasi mutakhir dengan perusahaan telekomunikasi Viettel di bidang elektronika pertahanan.
Latihan Militer Bersama
Selain membahas industri, kedua Wamenhan juga dengan serius memperbincangkan rencana latihan militer bersama. Frega dengan bangga mengungkapkan bahwa Indonesia sangat mengapresiasi partisipasi Vietnam dalam Latihan Multilateral Naval Exercise Komodo yang sukses diselenggarakan TNI AL pada Februari 2025. “Partisipasi tersebut tidak hanya memperkuat interaksi militer antarnegara, tetapi juga secara brilliant membangun hubungan personal yang erat antarpersonel kedua bangsa,” jelasnya.
“Dan tentu saja, ketika kita berbicara tentang latihan bersama, manfaatnya sangatlah banyak. Selain interaksi formal antar-militer, hubungan personal dari hati ke hati juga turut terbangun dengan sangat solid,” tambah Jenderal bintang satu TNI AD itu dengan penuh keyakinan. Oleh karena itu, kedua pihak berkomitmen untuk meningkatkan frekuensi dan kualitas latihan bersama ke depannya.
Isu Sensitif Tidak Dibahas
Menanggapi pertanyaan mengenai isu sensitif seperti tapal batas dan illegal fishing, Frega dengan tegas menegaskan bahwa kedua topik tersebut sengaja tidak dibahas dalam pertemuan kali ini. “Jadi, yang disampaikan kedua Wamenhan lebih berfokus pada upaya memperkuat hubungan yang sudah ada, kemudian mengidentifikasi peluang kerja sama militer yang bisa ditingkatkan, termasuk tentunya kerja sama industri pertahanan,” ungkapnya secara jelas.
Komitmen untuk Stabilitas Regional
Terakhir, Frega menekankan bahwa seluruh hasil dialog pertahanan ini merupakan tindak lanjut nyata dari nota kesepahaman (MoU) yang telah ditandatangani kedua negara sebelumnya. “Komitmen ini membuktikan dengan sangat jelas bahwa Indonesia dan Vietnam, sebagai dua negara besar Asia Tenggara, secara aktif berupaya untuk terus bersinergi dan berkontribusi penuh dalam mewujudkan stabilitas dan perdamaian di kawasan, khususnya di Asia Tenggara,” pungkasnya dengan penuh kebanggaan.
Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com