Berita  

Pembelajaran Daring Diperpanjang? Ini Kata Disdik Jatim Soal Keamanan Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo!

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai, di Kota Batu, Jawa Timur

Exposenews.id Mulai Senin (1/9/2025), seluruh siswa SMA, SMK, dan SLB negeri maupun swasta di tiga kota besar Jawa Timur, yaitu Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo, resmi menjalani sistem belajar dari rumah atau pembelajaran daring. Namun, pertanyaan besarnya, sampai kapan kebijakan ini akan berlangsung? Pemerintah provinsi sengaja belum menetapkan batas waktu pasti dan berjanji akan menginformasikannya kemudian.

Kebijakan Jatim: Antisipasi Aksi Anarkis

Selanjutnya, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai, menjelaskan alasan di balik kebijakan ini. Ternyata, pemerintah mengambil langkah antisipasi ini untuk melindungi para pelajar dari potensi aksi massa yang dinilai dapat menjurus ke tindakan anarkis. Menurutnya, tidak semua wilayah di Jatim memiliki kerentanan yang sama. Oleh karena itu, hasil koordinasi yang intensif akhirnya hanya menetapkan tiga wilayah tersebut yang menerapkan sekolah online.

Tak hanya itu, Aries juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam pengawasan. Pasalnya, proses belajar daring dari rumah ini harus melibatkan peran aktif wali kelas dan orang tua agar tujuan pembelajaran tetap tercapai secara efektif dan tidak terganggu.

Malang Terapkan Kebijakan Selektif

Sementara itu, kebijakan yang sedikit berbeda justru diterapkan di Kota Malang. Alhasil, pembelajaran daring di Malang tidak berlaku secara menyeluruh. Uniknya, hanya sekolah-sekolah yang terletak di kawasan Tugu dan Komplek saja yang harus membatasi aktivitas belajarnya. Hal ini disebabkan oleh adanya informasi rencana demonstrasi yang berpusat di sekitar Gedung DPRD Kota Malang.

Di sisi lain, Aries juga menyampaikan imbauan keras kepada seluruh siswa. Ia secara khusus meminta agar para pelajar SMA dan SMK tidak mudah terprovokasi untuk ikut serta dalam kegiatan yang berpotensi membahayakan keselamatan mereka sendiri, termasuk aksi anarkis. Aries memperingatkan bahwa setiap aksi yang melanggar hukum akan membawa konsekuensi serius, baik dari penegak hukum maupun dari sekolah masing-masing. Oleh sebab itu, ia berharap kepala sekolah, guru, dan wali kelas bisa secara ketat mengawasi murid-muridnya.

Surabaya Lebih Ekstensif: PJJ untuk Semua Jenjang

Selain kebijakan tingkat provinsi, Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Pendidikannya (Dispendik) justru mengambil langkah yang lebih jauh. Mereka memberlakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) Surabaya untuk semua jenjang sekolah tanpa terkecuali mulai Senin hingga Kamis (1-4/9/2025).

Kepala Dispendik Surabaya, Yusuf Masruh, menegaskan bahwa aturan ini mencakup seluruh tingkat pendidikan, mulai dari PAUD, SD, hingga SMP, baik negeri maupun swasta. Ia berharap para orang tua dapat secara aktif memantau anak-anaknya selama periode ini agar tetap mengikuti jadwal pembelajaran daring dengan disiplin. Yusuf menambahkan bahwa untuk kegiatan seperti lomba atau klub yang terjadwal, sekolah harus memastikan adanya izin dari orang tua terlebih dahulu.

Melalui surat edaran resmi, Yusuf meminta semua kepala satuan pendidikan untuk memastikan kelancaran proses PJJ. Mereka juga harus mendampingi guru dan siswa agar kegiatan belajar mengajar tetap berjalan efektif meski dari rumah.

Kondisi Sekolah Aman, Tapi Tetap Waspada

Yusuf juga menyampaikan kabar baik terkait kondisi infrastruktur sekolah. Ia memastikan bahwa tidak ada laporan kerusakan pada sekolah-sekolah yang sempat dilintasi oleh massa aksi demo sejak Jumat lalu. Sebagai contoh, SDN Kaliasin dilaporkan dalam kondisi aman dan utuh. Meski demikian, kebijakan PJJ tetap dijalankan sebagai bentuk antisipasi agar para siswa bisa merasa nyaman dan aman tanpa khawatir terganggu oleh situasi di luar.

Dispendik Surabaya Kerahkan Pengamanan Ekstra

Guna memperkuat keamanan, Sekretaris Dispendik Surabaya, Putri Aisyah Mahanani, mengungkapkan strategi tambahan. Selain memberlakukan PJJ, pihaknya juga menyiapkan sistem pengamanan ekstra di setiap sekolah. Mereka akan menempatkan petugas keamanan yang berjaga dan bahkan berencana meminta bantuan tambahan dari aparat. Kekhawatiran utama mereka adalah adanya massa yang mungkin menerobos masuk ke area sekolah dan merusak sarana prasarana pendidikan yang vital.

Langkah-langkah proaktif ini diharapkan dapat menciptakan dua manfaat sekaligus. Pertama, memastikan kegiatan belajar tetap berjalan lancar meski dilaksanakan secara daring. Kedua, menjaga keamanan dan keselamatan aset-aset sekolah di Surabaya dari segala bentuk gangguan.

Aparat Masih Siaga Antisipasi Demo Lanjutan

Latar belakang dari semua kebijakan ini adalah aksi demonstrasi yang digelar oleh massa mahasiswa dan buruh sejak Jumat lalu. Aksi-aksi tersebut berpusat di ruas jalan protokol dan kawasan pusat kota Surabaya, yang sempat menyebabkan kemacetan parah dan mengganggu aktivitas sehari-hari warga. Hingga berita ini diturunkan, aparat keamanan masih terus berjaga dan bersiaga penuh di sejumlah titik rawan untuk mengantisipasi setiap potensi gelombang demonstrasi lanjutan.

Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com