Berita  

Aksi Demo di Solo Berdampak pada Kerusakan Fasilitas Dishub, Nilai Kerugian Rp 4 M

Petugas Dishub Solo rela panas-panasan memasang water barrier

SOLO, Exposenews.id – Tanpa kenal lelah, Danu (36) dan Krido (42) dengan rela berpanas-panas di terik matahari untuk memasang water barrier di kawasan Jalan Jenderal Sudirman (Jensud), tepatnya di depan Balai Kota Solo, Jawa Tengah, pada Senin (1/9/2025). Pada dasarnya, kedua petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Solo ini sedang memulihkan pembatas jalan yang sebelumnya dengan semena-mena dirusak oleh massa demonstran pada Jumat (29/8/2025) malam. Akibatnya, banyak water barrier di Jalan Jensud hangus terbakar dan menjadi tidak berfungsi. Padahal, perlu kita garis bawahi, water barrier memiliki peran krusial sebagai pembatas jalan yang sangat efektif untuk mengantisipasi potensi kecelakaan lalu lintas. Oleh karena itu, Danu pun menyayangkan sikap anarkisme para pengunjuk rasa yang telah mengakibatkan banyak fasilitas umum, terutama milik Dishub, mengalami kerusakan parah.

Petugas Dishub Rela Berjuang di Bawah Terik demi Keselamatan Warga

Dengan penuh semangat, Danu berkata, “Nggak apa-apa (panas-panasan) demi antisipasi kecelakaan lalu lintas,” sembari ia terus fokus memasang water barrier di Jalan Jenderal Sudirman Solo, Jawa Tengah, Senin. Selanjutnya, ia membeberkan bahwa proses pemasangan kembali water barrier yang hilang dan rusak akibat aksi demo ini sudah mereka mulai sejak Minggu (31/8/2025). Tak hanya itu, pemasangan pembatas jalan yang rusak ini tidak hanya berpusat di kawasan Jalan Jenderal Sudirman saja, melainkan juga dilakukan di beberapa titik lainnya yang menjadi sasaran pengrusakan. Bahkan, untuk menangani semua ini, pemasangan water barrier melibatkan setidaknya 13 personel dari tim rambu Dishub Solo yang bekerja keras. “Sebagai langkah awal, pemasangan kita fokuskan di sini dulu. Setelah ini, nanti kita akan segera bergerak ke Purwosari, Ursulin (Kerten), dan Manahan,” ujar dia dengan penuh tekad.

Di sisi lain, Kepala Dishub Solo, Taufiq Muhammad, secara tegas menyampaikan bahwa berdasarkan hasil pendataan sementara, kerusakan fasilitas dan sarana prasarana Dishub mencapai nilai yang fantastis, yaitu miliaran rupiah! Lebih detail lagi, kerusakan fasilitas Dishub ini tersebar di beberapa titik rawan di seluruh penjuru Kota Solo. Bukan cuma water barrier, akan tetapi halte canggih yang sudah dilengkapi dengan Public Transport Information System (PTIS), ditambah lagi banyak CCTV dan rambu-rambu lalu lintas juga ikut menjadi korban pengrusakan oleh para demonstran. “Yang membuat kita prihatin, kerugian materialnya diperkirakan mencapai sekitar Rp 4 miliar hanya untuk fasilitas milik Dishub yang rusak,” ungkap Taufiq dengan nada serius.

Dishub Solo Berkomitmen Perbaiki Semua Kerusakan dengan Cepat

Meski demikian, Taufiq dengan sigap menyatakan bahwa semua kamera CCTV yang rusak akan segera mereka perbaiki. Alhasil, dari 17 titik lokasi yang sebelumnya dirusak oleh para demonstran, kini tinggal tersisa 1 lokasi saja yang masih dalam proses perbaikan, itu pun berada di kawasan Ngapeman. “Sebagai bentuk komitmen kami, CCTV saya usakan agar segera normal lagi. Mengingat, masyarakat juga sangat membutuhkannya dan bisa ikut memantau kondisi lalu lintas melalui CCTV tersebut. Awalnya, kerusakan terjadi di 17 titik yang berbeda. Namun, syukurlah, Alhamdulillah sekarang tinggal 1 titik lagi yang harus kita perbaiki,” jelas dia dengan optimis. Pada intinya, peristiwa ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak tentang pentingnya menjaga aset publik yang notabene dibiayai untuk kenyamanan dan keselamatan bersama.

Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com