MALANG, Exposenews.id – Pemerintah Kota Malang dengan penuh keyakinan dan inisiatif tinggi mengusulkan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Supiturang sebagai lokasi utama dan calon pusat pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL) atau Waste to Energy. Program strategis nasional yang sangat dinantikan ini tidak hanya akan mentransformasi wajah TPA tersebut secara total, tetapi juga secara signifikan akan meningkatkan kapasitas pelayanannya ke level yang jauh lebih tinggi. Alhasil, TPA di Kecamatan Sukun yang selama ini hanya beroperasi secara konvensional ini tidak lagi hanya menangani sampah dari Kota Malang, melainkan juga akan melayani Kota Batu dan Kabupaten Malang dengan target yang sangat ambisius, yaitu pengelolaan lebih dari 1.000 ton sampah setiap harinya.
Kesiapan Lahan dan Dukungan Penuh Pemerintah Kota
Tanpa menunggu lama dan menunjukkan komitmen yang kuat, Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, langsung menegaskan kesiapan penuh pihaknya dalam menyediakan lahan yang diperlukan di lokasi TPA Supiturang yang sudah ada. Beliau dengan detail menjelaskan bahwa langkah strategis ini tidak hanya sejalan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), tetapi juga sekaligus memenuhi salah satu syarat utama yang secara ketat ditetapkan oleh pemerintah pusat. “Kita dengan sigap dan penuh perencanaan menyiapkan lahan karena itu merupakan salah satu persyaratan pokok yang tidak bisa ditawar. Lokasinya akan kita pusatkan di TPA Supiturang, jadi kita tidak membuka lahan baru di tempat lain yang justru bisa menimbulkan masalah baru,” tegas Wahyu pada Selasa (26/8/2025) dengan penuh optimisme.
Arahan Langsung dari Pemerintah Pusat
Inisiatif progresif dan visioner ini bukanlah wacana biasa, melainkan merupakan tindak lanjut langsung dari arahan Presiden RI yang ditugaskan secara khusus melalui Menteri Lingkungan Hidup (LH), Hanif Faisol Nurofiq. Pada sebuah rapat koordinasi penting yang digelar pada Senin (18/8/2025) lalu, tiga kepala daerah Malang Raya bersama Menteri LH telah membahas dengan sangat serius dan mendalam mengenai percepatan program aglomerasi sampah ini. Akhirnya, Malang Raya berhasil dinobatkan sebagai salah satu wilayah indikatif yang diprioritaskan untuk segera merealisasikan PSEL, yang tentunya menjadi kebanggaan tersendiri.
Peningkatan Kapasitas dan Kolaborasi Regional
Saat ini, fakta nyata di lapangan menunjukkan bahwa TPA Supiturang setiap harinya sudah menampung beban sekitar 700 ton sampah yang bersumber dari Kota Malang. Namun, untuk memenuhi syarat minimal operasional teknologi Waste to Energy agar bisa berjalan secara efisien dan maksimal, yaitu 1.000 ton per hari, TPA ini dengan senang hati dan terbuka akan menerima tambahan pasokan sampah dari Kota Batu dan Kabupaten Malang. “Insyaallah, nanti akan segera ada kajian komprehensif dan mendetail dari Universitas Brawijaya. Sejauh ini, sesuai perintah langsung dari Pak Menteri Lingkungan Hidup, ini adalah instruksi dari Pak Presiden. Malang Raya memang termasuk wilayah yang indikatif dan dipandang layak,” jelas Wahyu dengan antusiasme yang meluap.
Transformasi Teknologi dan Solusi Lingkungan
Teknologi Waste to Energy yang super canggih dan ramah lingkungan akan secara ajaib dan innovatif mengubah tumpukan sampah yang selama ini menjadi masalah kronis menjadi sumber energi terbarukan yang sangat bermanfaat, yakni listrik. Menanggapi potensi konflik sosial di sekitar TPA Supiturang, yang selama ini kerap dikeluhkan warga terkait masalah bau tidak sedap dan polusi, Wahyu dengan tegas dan meyakinkan menegaskan bahwa penyelesaian masalah sosial akan menjadi prioritas utama dan tidak akan diabaikan. Menurutnya, penanganannya akan dilakukan secara kolaboratif dan gotong royong oleh ketiga kepala daerah di Malang Raya dengan dukungan penuh dan maksimal dari berbagai kementerian terkait.
Komitmen Menyelesaikan Tantangan Sosial
“Konflik sosial itu juga nanti akan kita fasilitasi dan kita selesaikan bersama-sama secara kekeluargaan. Karena kita adalah satu kesatuan, yaitu Malang Raya. Dengan adanya program strategis nasional yang didukung semua kementerian dan semua kepala daerah, konflik sosial nanti pasti akan kita selesaikan dengan baik dan adil,” katanya dengan penuh keyakinan dan semangat persatuan.
Tahap Selanjutnya dan Harapan Ke Depan
Meskipun Kota Malang telah menunjukkan keseriusan dan kesiapan yang luar biasa serta komitmen yang tidak diragukan lagi, Wahyu dengan rendah hati dan realistis mengakui bahwa proyek revolusioner ini masih dalam tahap penawaran dan proses seleksi lebih lanjut. Keputusan akhir mengenai lokasi yang akan terpilih untuk program PSEL ini sepenuhnya berada di tangan pemerintah pusat yang tentunya mempertimbangkan berbagai aspek. “Ya, karena kita belum tahu kan nanti yang dipilih yang mana. Namun, kita sudah menunjukkan komitmen terbaik kita dan siap bersaing secara sehat,” tutupnya dengan harapan besar dan optimism yang menggelora.
Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com