Berita  

Prajurit TNI Aniaya 2 Warga Pekanbaru Pakai Cangkul, 1 Tewas!

Korban penganiayaan prajurit TNI AL,

Exposenews.id – Sebuah peristiwa tragis mengguncang Kota Pekanbaru, Riau, di mana dua warga, Gunawan Santosa dan Supriyanto, harus menjadi korban penganiayaan brutal yang diduga dilakukan oleh seorang prajurit TNI AL. Lebih menyedihkan lagi, peristiwa ini akhirnya merenggut nyawa Gunawan Santosa setelah ia sempat berjuang untuk hidup dan mendapatkan perawatan medis intensif hingga tanggal 23 Agustus 2025. Selanjutnya, keluarga korban pun tidak tinggal diam; mereka segera melaporkan kejadian mengerikan ini kepada Polisi Militer Angkatan Laut (POM AL). Sebagai langkah awal, pihak POM AL konon telah melakukan mediasi dengan keluarga, namun tentu saja hal ini tidak serta merta mengobati luka mendalam yang mereka rasakan.

Keluarga Korban Teriakkan Tuntutan Keadilan

Keluarga korban, yang masih diliputi duka dan keinginan untuk memperoleh keadilan, secara tegas menyuarakan harapan mereka agar kasus ini diusut secara tuntas tanpa ada unsur penutupan. Rudi, sang abang dari korban, dengan suara bergetar menyampaikan permohonannya, “Kami harap Panglima TNI dapat segera turun tangan dan mengusut penganiayaan keji ini. Saya juga berharap oknum tersebut segera diproses secara hukum agar arwah adik saya bisa tenang di alam sana.” Tidak hanya berhenti di situ, Rudi kemudian menambahkan tuntutan yang lebih konkret, “Kami juga mendesak agar pelaku segera ditangkap dan pihak berwajib mengirimkan dokumen resmi sebagai bukti nyata bahwa pelaku memang sudah ditahan dan tidak mendapatkan perlakuan khusus.”

Kronologi Mengerikan: Dari Ambil Sukun Hingga Dibabi Buta

Lalu, bagaimana sebenarnya kronologi utama dari peristiwa mengerikan ini? Ternyata, penganiayaan tersebut berawal dari sebuah kecurigaan yang dilakukan oleh prajurit TNI AL berinisial MZ terhadap Gunawan dan rekannya, Supriyanto. Pada tanggal 15 Agustus 2025, kedua korban tersebut sedang asyik mengambil buah sukun di sepetak tanah kosong yang rupanya memantik curiga sang prajurit. Menurut kesaksian Supriyanto yang dituturkan pada Selasa (26/8/2025), mereka tiba-tiba saja diserang secara mendadak oleh pelaku yang memukul mereka menggunakan senjata api. Bahkan, setelah itu, mereka sempat dibawa ke teras rumah pelaku dan kembali mengalami pemukulan secara membabi buta dengan menggunakan cangkul kecil.

Upaya Perlawanan dan Tuduhan Palsu

Selama proses penganiayaan dengan cangkul itu, Gunawan pun berusaha mati-matian untuk mempertahankan diri; ia mencoba melindungi kepalanya dengan kedua tangannya. Akan tetapi, upaya perlindungan spontan itu justru mengakibatkan tangannya mengalami luka-luka yang sangat parah. Ironisnya, usai melakukan penganiayaan, pelaku justru membawa Gunawan yang sudah terluka itu ke kantor polisi dengan tuduhan melakukan pencurian. Namun, pada keesokan harinya, pihak kepolisian terpaksa memulangkan Gunawan karena sama sekali tidak menemukan bukti yang cukup untuk membenarkan tuduhan tersebut.

Perjuangan Sengsara Hingga Tutup Usia

Kemudian, setelah kejadian itu, kondisi fisik Gunawan terus memburuk; ia pun akhirnya mendapat penanganan medis darurat di RS Bhayangkara Polda Riau. Sayangnya, kondisinya tidak kunjung membaik dan ia bahkan mulai kesulitan untuk menggerakkan lehernya. Keluarga yang panik lalu membawanya ke RSUD Arifin Ahmad untuk pemeriksaan lebih lanjut. Di sana, hasil tes darah akhirnya mengungkap fakta mengejutkan: Gunawan positif terkena tetanus. Malangnya, nasib baik tidak berpihak padanya; hanya sehari setelah dirawat, Gunawan harus menghembuskan napas terakhirnya.

TNI AL Berjanji Usut Tuntas dan Proses Hukum Pelaku

Sementara itu, menanggapi peristiwa yang viral dan memantik kemarahan publik ini, pihak TNI AL akhirnya angkat bicara. Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama (Laksma) TNI Tunggul, menyatakan bahwa institusinya sedang menyelidiki kasus ini dengan sangat serius. “Seluruh jajaran TNI AL di wilayah Dumai turut membantu proses penyidikan, karena personel yang diduga terlibat merupakan anggota yang berdinas di lingkungan Mabes TNI,” jelas Tunggul secara terbuka kepada media. Lebih lanjut, Tunggul menegaskan bahwa pelaku telah ditangkap dan saat ini sedang menjalani proses pemeriksaan yang ketat oleh POM AL. Ia juga berjanji bahwa kasus ini akan ditangani secara profesional dan transparan sesuai dengan hukum yang berlaku, demi menegakkan keadilan bagi semua pihak yang terkait.

Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com