Berita  

Geger! Oknum Polisi Pukul Pelajar SMK Pakai Helm Hingga Kritis

SERANG, Exposenews.id – Sebuah insiden yang sangat memilukan kembali mencoreng dunia kepolisian. Tim Patroli Maung Presisi, yang seharusnya menjadi pelindung, justru diduga menjadi pelaku kekerasan terhadap seorang pelajar saat mereka membubarkan aksi balap liar di depan Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Curug, Kota Serang, pada Sabtu (23/8/2025) malam yang lalu.

Akibat aksi kekerasan ini, seorang pelajar SMKN di Kota Serang bernama Violent Agara Casttilo (16) harus mengalami nasib tragis. Ia mengalami luka-luka sangat parah dan bahkan sempat tak sadarkan diri akibat insiden tersebut.

Menurut penuturan sang ayah, Benny Permadi, peristiwa dugaan kekerasan yang dilakukan oleh oknum polisi kepada anaknya itu ternyata baru terjadi pada dini hari Minggu (24/8/2025). Awalnya, Agara hanya berpamitan untuk memperbaiki motornya di sebuah bengkel yang berada di daerah Boru, Curug.

Usai menyelesaikan urusannya di bengkel, anaknya bersama dua orang rekannya sempat mengabari bahwa mereka akan segera pulang ke rumah. Namun, malang tak dapat ditolak, dalam perjalanan menuju rumah, mereka justru bertemu dengan operasi polisi di Jalan Syekh Nawawi Al-Bantani, Serang.

Pada saat itu, anaknya disebut-sebut melaju dengan kecepatan yang sangat wajar, yaitu hanya 40 km per jam. Akan tetapi, seorang petugas justru berusaha menangkap anaknya dengan cara mengadang secara paksa laju kendaraan yang dikendarainya.

Anaknya pun, yang merupakan warga negara patuh hukum, langsung menghentikan laju kendaraannya. Namun, alih-alih diberi klarifikasi, tiba-tiba saja oknum tersebut memukul kepala Agara menggunakan helm hingga ia tersungkur dan tak berdaya.

“Dengan sangat jelas saya katakan, polisi itu langsung mengadang anak saya bersama temannya. Lalu, terjadilah pemukulan keji; satu anggota membawa helm, sementara yang lain membawa tongkat. Anak saya yang tidak bersalah kena helm di kepala, langsung pingsan, kepalanya jatuh ke setang motor, dan langsung roboh tanpa daya,” kata Benny dengan suara bergetar saat berbicara kepada wartawan, Senin (25/8/2025).

Setelah kejadian tersebut, anggota polisi bersama dengan rekan korban akhirnya membawa Agara ke RSUD Banten untuk segera mendapatkan perawatan medis. Akan tetapi, Benny justru mengaku mendapat informasi yang sangat berbeda dari beberapa polisi yang berada di rumah sakit; mereka menyatakan anaknya hanya terlibat kecelakaan dan secara tegas membantah adanya unsur kekerasan.

Oleh karena itu, Benny pun menuntut pertanggungjawaban penuh dari aparat kepolisian. Pasalnya, kondisi anaknya kini sangat kritis dan masih dalam keadaan koma dengan luka yang sangat berat di bagian kepala.

“Saya sebagai ayah hanya meminta satu hal: tanggung jawab! Temannya sendiri menyaksikan anak saya dipukul, masa lalu dikatakan hanya mengalami laka (kecelakaan)? Ini sangat tidak masuk akal!” tandasnya dengan nada tinggi.

Di sisi lain, keterangan dari Kepolisian pun akhirnya muncul. Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Didik Hariyanto menjelaskan bahwa pada saat kejadian, Tim Patroli Maung Presisi memang kembali melaksanakan kegiatan rutin mereka demi menciptakan rasa aman di masyarakat.

Dalam pelaksanaan patroli tersebut, tim kemudian mendapat informasi dari masyarakat terkait adanya aktivitas balap liar yang sangat mengganggu di jalur KP3B. “Tepat pada pukul 02.15 WIB, tim patroli menerima laporan dari warga tentang adanya balap liar di kawasan KP3B. Oleh karena itu, tim pun segera menuju lokasi,” ujar Didik.

Sesampainya di lokasi, para pelaku balap liar langsung membubarkan diri secara berhamburan karena panik melihat kedatangan petugas. Didik juga menyebutkan, dari informasi awal yang mereka dapat, ada salah satu dari mereka yang jatuh dan langsung dibawa oleh personel ke RSUD Banten dengan tujuan baik.

Selanjutnya, terkait adanya dugaan kekerasan terhadap korban yang diduga dilakukan oleh oknum aparat saat patroli berlangsung di KP3B, pihaknya menyatakan bahwa hal tersebut sedang diselidiki lebih lanjut. “Kami tegaskan di sini bahwa proses klarifikasi dan penyelidikan masih terus berjalan, dan semua pihak berhak mendapatkan perlakuan yang adil sesuai dengan hukum yang berlaku,” kata Didik.

Tidak hanya itu, Didik juga mengatakan bahwa Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam) Polda Banten kini sedang melakukan pemeriksaan internal yang sangat mendetail terhadap semua personel yang bertugas pada malam kejadian.

Pemeriksaan ini, lanjut Didik, bertujuan untuk memastikan apakah terdapat pelanggaran prosedur dalam pelaksanaan tugas atau tidak. “Apabila nantinya terbukti ada pelanggaran atau kekerasan yang tidak sesuai dengan aturan, maka kami akan bertindak tegas sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,” tegasnya dengan sangat meyakinkan.

Sebagai informasi penting, Tim Maung Presisi sendiri merupakan unit baru yang baru saja diresmikan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada 12 Agustus 2025 yang lalu. Masyarakat pun berharap, unit baru ini justru dapat menjadi contoh terbaik dalam penegakan hukum, bukan malah sebaliknya.

Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com