Berita  

WN Spanyol Tewas saat Spearfishing di Buleleng, Blackout di Kedalaman 20 Meter

BULELENG, Exposenews.id – Seorang penyelam asal Spanyol, Lopez Pino Ferran (37), tewas dalam insiden tragis saat melakukan spear fishing di perairan Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali. Kapolsek Gerokgak, Kompol I Made Derawi, memastikan kejadian ini terjadi pada Minggu (17/8/2025).

Warga Temukan Korban Tak Bernyawa di Kedalaman 20 Meter
Sejumlah warga yang langsung turun ke laut berhasil menemukan jenazah Ferran di kedalaman 20 meter. “Kami menduga korban mengalami blackout saat menyelam,” terang Derawi saat konfirmasi Senin (18/8/2025). Blackout merupakan kondisi hilang kesadaran mendadak akibat kekurangan oksigen, yang kerap menyerang penyelam di kedalaman ekstrem.

Kronologi Mencekam: Peringatan Diabaikan, Nyawa Melayang
Tragedi ini bermula sekitar pukul 12.00 WITA. Ferran bersama tiga rekannya berangkat dari Pantai Tanjung Bukit Ser menuju perairan Tangkad Menaung, Pemuteran. Salah satu saksi sempat memperingatkan Ferran agar tidak menyelam lebih dari lima meter dan wajib mengikuti arahan.

Namun, Ferran malah mengabaikan imbauan tersebut. Ia berkali-kali menyelam sendirian tanpa memedulikan protokol keselamatan. Hingga pukul 13.00 WITA, rekannya kehilangan kontak visual dengan Ferran di permukaan.

Pencarian Darurat: Tim Temukan Korban dalam Kondisi Mengenaskan
Rekan-rekannya langsung beraksi. Mereka berputar-putar dengan perahu sambil menyelam ke titik terakhir Ferran terlihat. Hasilnya nihil.

Akhirnya, seorang penyelam lokal dengan peralatan lengkap berhasil menemukan Ferran di dasar laut. Saat itu, tubuh pria 37 tahun itu sudah tak bernyawa. Tim evakuasi lalu membawa jenazahnya ke daratan dengan bantuan warga.

Pakar Ungkap Fakta Mengerikan soal Bahaya Spearfishing
Para ahli penyelaman menegaskan spearfishing termasuk aktivitas berisiko tinggi, apalagi jika abai prosedur keselamatan. Blackout bisa menyerang tiba-tiba, bahkan pada penyelam profesional sekalipun.

Beberapa faktor pemicunya antara lain:

  1. Penyelaman solo – Tidak ada partner yang bisa membantu saat darurat

  2. Kedalaman ekstrem – Tekanan air bisa memicu shallow water blackout

  3. Alat seadanya – Perlengkapan tidak memenuhi standar keselamatan

Keluarga Berduka, Kedubes Spanyol Turun Tangan
Pihak kedutaan Spanyol kini mengurus proses repatriasi jenazah. Sementara Kapolsek Gerokgak menegaskan tidak ada unsur pidana dalam kasus ini.

Peringatan Keras untuk Para Adventure Seeker
Tragedi ini harus menjadi alarm bahaya bagi para pencinta olahraga air. Selalu patuhi aturan utama:

  • Jangan nekat menyelam sendirian

  • Pakai alat selam standar profesional

  • Hindari kedalaman di luar batas kemampuan

Tim medis telah membawa jenazah Ferran ke RS untuk autopsi. Keluarganya di Spanyol sedang mempersiapkan proses pemulangan.