Exposenews.id – Ribuan anggota Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya akan menggeruduk gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam waktu dekat! Aksi ini muncul sebagai reaksi atas pembongkaran markas mereka di Sumatera Utara (Sumut) oleh tim gabungan. Menariknya, Gubernur Sumut Bobby Nasution justru terlihat santai menanggapi rencana demo ini.
Exposenews.com melaporkan, tim gabungan benar-benar meluluhlantakkan markas DPD GRIB Sumut di Desa Namorihambejulu, Deliserdang pada Kamis (14/8/2025). Sekjen DPP GRIB Jaya, Zulfikar langsung membantah keras tuduhan bahwa bangunan tersebut merupakan diskotek ilegal dan sarang narkoba.
“Diskotek Marcopolo sudah lama tutup! Ini hanya kantor resmi kami!” tegas Zulfikar dengan nada tinggi. Namun pemerintah daerah bersikeras bahwa bangunan itu sama sekali tidak memiliki IMB (Izin Mendirikan Bangunan) dan sering menjadi tempat transaksi narkoba.
Zulfikar menantang, “Kalau memang mau tegas, bongkar juga semua bangunan lain yang tidak berizin! Jangan pilih-pilih!”
Bobby Nasution justru terlihat santai menghadapi ancaman demo ini. “Silakan saja, itu hak mereka,” ucapnya singkat usai menghadiri upacara HUT RI ke-80 di Deliserdang.
Gubernur menjelaskan alasan utama pembongkaran markas tersebut. “Kami bertindak karena bangunan itu tidak memiliki izin dan banyak keluhan masyarakat tentang narkoba,” jelasnya. Kapolda Sumut, Irjen Whisnu bahkan mengkonfirmasi bahwa bangunan itu kerap dipakai untuk transaksi narkoba.
“Kami hanya menindak tegas lokasi ilegal yang mengganggu ketertiban umum,” tegas Bobby.
Bangunan yang kini sudah rata dengan tanah itu ternyata menyimpan sejarah kelam. Awalnya bernama Diskotek Sky Garden, kemudian berganti nama menjadi Key Garden, dan terakhir Marcopolo.
Sejak Juli 2024, tempat ini beralih fungsi menjadi markas GRIB Sumut setelah Samsul Tarigan resmi dilantik sebagai ketua DPD. Namun masalah muncul karena bangunan ini berdiri di atas lahan PTPN II.
Masalah semakin rumit ketika Samsul harus mendekam di penjara karena kasus penguasaan lahan ilegal pada Agustus 2025. Pemerintah pun segera mengambil tindakan tegas dengan membongkar total markas GRIB tersebut.
Melalui akun Instagram @gribjaya_id, GRIB Jaya mengumumkan rencana aksi besar-besaran mereka. Mereka akan mendesak KPK untuk mengusut tuntas kasus korupsi di Sumut, termasuk yang melibatkan Topan Ginting dan Blok Medan.
“Ribuan kader kami sudah siap! Aksi akan terus berlanjut sampai tuntutan kami dipenuhi!” tulis mereka dalam unggahan tersebut.
Namun uniknya, Juru Bicara GRIB Jaya, Razman Arif Nasution masih enggan memberikan pernyataan resmi meski sudah dimintai konfirmasi oleh berbagai media.
Pembongkaran markas GRIB ini jelas memicu ketegangan baru. Di satu sisi, pemerintah mengklaim sedang menegakkan hukum. Sementara GRIB Jaya merasa mereka menjadi korban ketidakadilan.