Berita  

Warga Manggarai Timur vs Ngada Bentrok Berebut Lahan

LABUAN BAJO, Exposenews.id – Drama berdarah pecah di perbatasan Manggarai Timur dan Ngada, NTT! Kamis (14/8/2025), warga Marotauk dari Desa Sambinasi Barat, Kecamatan Riung (Ngada), berhadapan panas dengan warga Bensur, Desa Persiapan Nanga Buntal, Kecamatan Elar (Manggarai Timur). Aksi saling serang ini berujung pada satu warga terluka parah di kepala akibat hujan batu.

Kasi Humas Polres Ngada, Ipda Benediktus R Pissor, membongkar detail kejadian. Menurutnya, bentrokan ini meledak setelah warga Marotauk nekat membersihkan lahan di wilayah Bensur dengan membawa parang sejak Senin (11/8/2025). Masalahnya, lokasi itu justru diklaim masuk wilayah Manggarai Timur!

Pukul 09.00 WITA, warga Marotauk masih asyik mencangkul dan menebang pepohonan. Tiba-tiba, satu jam kemudian, warga Manggarai Timur datang beramai-ramai mempertanyakan aktivitas mereka. Situasi pun memanas ketika kedua kelompok saling tuduh merebut lahan.

Dari Cekcok ke Lempar Batu
Pukul 10.50 WITA, Kapolsek Riung kebakaran jenggot setelah mendapat laporan dari Kepala Desa Sambinasi Barat. Tanpa buang waktu, Camat Riung, Kapolsek Riung, dan Babinsa Posramil 01 Riung bergerak cepat ke lokasi.

Sesampainya di TKP, mereka dikejutkan oleh pemandangan 100 lebih warga Marotauk yang mengamuk! Parang, tombak, batu, dan kayu beterbangan ke arah 10 warga Manggarai Timur yang berusaha melawan. Adu fisik tak terelakkan, dan salah satu warga Marotauk roboh dengan luka bocor di kepala.

Melihat situasi makin kacau, Camat Riung dan aparat berteriak-teriak meminta warga Marotauk pulang kampung. Butuh waktu hampir satu jam untuk meredakan emosi massa. Akhirnya, pukul 13.25 WITA, warga Marotauk mengalah dan kembali ke Ngada.

Kini, situasi sudah reda. Tapi, luka di hati warga masih membara. Pertanyaannya, akankah konflik serupa terulang? Atau pemerintah hanya menunggu korban berikutnya?