Berita  

Heboh! Dosen UGM Terjerat Kasus Korupsi Kakao Rp7,4 Miliar!

Exposenews.id – UGM gempar! Seorang dosen sekaligus Direktur Pengembangan Usaha UGM, HU, resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi pengadaan kakao fiktif senilai Rp7,4 miliar. Lantas, bagaimana respons kampus? Simak fakta lengkapnya!

Universitas Gadjah Mada (UGM) akhirnya buka suara setelah salah satu dosennya tersandung kasus korupsi kakao senilai miliaran rupiah. Jubir UGM, I Made Andi Arsana, menegaskan bahwa kampus sepenuhnya menghormati proses hukum yang sedang berjalan. “Kami tidak akan menghalangi proses hukum. Prinsip praduga tak bersalah tetap kami pegang,” tegas Andi, dikutip dari laman resmi UGM, Kamis (14/8/2025).

Meski begitu, UGM tak tinggal diam. UGM berjanji akan bekerja sama secara intensif dengan Kejaksaan guna mengungkap tuntas kasus yang diduga telah merugikan keuangan negara. Di tengah badai kasus korupsi, UGM justru berkomitmen memperbaiki sistem tata kelola, terutama di sektor pengembangan industri teh dan cokelat. “Kami tak mau kasus ini terulang. Evaluasi dan perbaikan terus kami lakukan,” tambah Andi.

Tak hanya itu, UGM juga bertekad meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, khususnya dalam pengelolaan perusahaan holding dan investasi. “Kami akan lebih ketat memantau alur anggaran agar lebih akuntabel,” tegasnya.

Kasus ini ternyata sudah berdarah-darah sejak 2019! Kejati Jateng mengungkap, HU diduga menyetujui pencairan dana Rp7,4 miliar untuk pengadaan biji kakao dalam program Cacao Teaching and Learning Industries (CTLI) di Batang, Jawa Tengah. Padahal, dokumen pengajuan dana itu palsu! Biji kakao yang seharusnya dikirim ke UGM ternyata tak pernah ada.

Lukas Alexander Sinuraya, Aspidsus Kejati Jateng, menegaskan bahwa HU secara lalai tidak memeriksa dokumen dan barang. “Tanpa verifikasi, dia langsung setujui pembayaran Rp7,4 miliar,” ujar Lukas. Akibatnya, uang negara melayang untuk proyek fiktif. HU kini terancam hukuman berat karena melanggar UU Tipikor.

UGM tak mau reputasinya tercoreng. Andi menegaskan, kampus akan terus memperbaiki sistem pengawasan dan tata kelola keuangan. “Kami belajar dari kesalahan ini. Ke depan, semua proses harus lebih transparan,” tegasnya. Sementara itu, masyarakat menunggu bagaimana hukum akan berlaku adil bagi tersangka. Kasus ini menjadi ujian besar bagi UGM dalam menjaga integritas sebagai kampus terkemuka.