Exposenews.id – Dunia gempar! Sejumlah negara kini bersatu menentang rencana kontroversial Israel untuk mengambil alih kendali Gaza. Kekhawatiran meledak pada Jumat (8/8/2025), tepat setelah kabinet keamanan Israel nekat menyetujui rencana yang dinilai bakal memicu malapetaka ini. Alih-alih meredakan konflik, langkah ini justru berpotensi memperpanjang pertumpahan darah yang sudah berlarut-larut selama hampir dua tahun.
Netanyahu Paksa Keputusan, Dunia Geram
Keputusan ini muncul setelah perdebatan sengit di antara pejabat keamanan Israel. Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel, langsung mengumumkannya dengan nada tegas. Meski mengklaim tidak berniat menduduki Gaza permanen, Netanyahu bersikukuh bahwa militer Israel akan mengontrol penuh wilayah itu.
PBB & Uni Eropa: “Ini Bencana Kemanusiaan!”
Volker Turk, Kepala HAM PBB, langsung menyambar dengan kecaman pedas. “Rencana ini harus dihentikan sekarang juga!” tegasnya. Volker Turk Mendesak Israel Buka Akses Bantuan Kemanusiaan, Sekaligus Menuntut Kelompok Palestina Bebaskan Sandera!
Sementara itu, Ursula von der Leyen, Presiden Uni Eropa, memperingatkan Israel agar urung melanjutkan operasi militer. “Gencatan senjata, pembebasan sandera, dan akses bantuan kemanusiaan adalah jalan satu-satunya!” serunya.
Hamas & Inggris: Israel Main Api!
Hamas tak tinggal diam. Kelompok ini mengecam rencana Israel sebagai kejahatan perang baru. “Operasi ini akan berujung mahal bagi mereka!” ancam salah satu juru bicara Hamas.
Di sisi lain, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer ikut angkat bicara. “Langkah ini tidak akan menyelesaikan konflik atau menyelamatkan sandera. Malah, darah akan terus tertumpah!” tegasnya, seperti dikutip AFP.
China & Jerman: Gaza Milik Palestina!
China lewat juru bicara Kemenlu-nya menegaskan, “Gaza adalah hak rakyat Palestina, bukan mainan Israel!” Mereka mendesak gencatan senjata segera sebagai satu-satunya solusi.
Sementara itu, Kanselir Jerman Friedrich Merz mengaku bingung dengan logika Israel. “Kami tidak paham bagaimana rencana militer ini bisa mencapai tujuan damai,” ujarnya. Jerman bahkan menghentikan sementara ekspor senjata yang berisiko digunakan di Gaza.
Turkiye hingga Spanyol: Israel Harus Dihentikan!
Turkiye lewat Kemenlu-nya mendesak tekanan global untuk menggagalkan rencana Israel. “Masyarakat internasional wajib bertindak sebelum Palestina diusir dari tanahnya sendiri!” seru mereka.
Spanyol juga tak kalah keras. Menteri Luar Negeri Jose Manuel Albares menyebut keputusan Israel sebagai “bencana kemanusiaan”. “Gencatan senjata permanen dan bantuan massal adalah kunci!” tegasnya.
Arab Saudi & Yordania: Israel Lakukan Pembersihan Etnis!
Arab Saudi lewat Twitter resmi Kemenlu menuding Israel melakukan “kejahatan kelaparan dan pembersihan etnis”. Raja Yordania Abdullah II juga ikut mengutuk, menyebut langkah Israel merusak solusi dua negara.
Mesir: Ini Akan Memperburuk Segalanya!
Terakhir, Mesir melalui Kemenlu-nya melayangkan kecaman keras. “Rencana ini hanya akan menambah penderitaan rakyat Gaza,” tegas mereka.
Dengan tekanan global yang makin membara, Israel kini berada di ujung tanduk. Apakah Netanyahu akan mundur atau justru memaksakan kehendaknya? Satu hal yang pasti: dunia tidak akan tinggal diam melihat Gaza tenggelam dalam lautan darah baru.