Exposenews.id – Tim Basarnas berhasil menemukan rombongan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang hilang di hutan Nagari Pauh Sangik, Kecamatan Akabiluru, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat. Kabar gembira tersebar ketika seluruh anggota dinyatakan selamat pada Jumat (1/8/2025) dini hari.
Rombongan Hilang Usai Meninjau Kawasan Kopi Hutan
Kelompok ini berisi 24 orang, termasuk 17 mahasiswa KKN, wali nagari, wali jorong, dan tiga pemuda lokal. Mereka menghilang setelah berangkat meninjau kawasan kopi hutan dari Kantor Wali Nagari Pauh Sangik pada Kamis (31/7/2025) pagi. Rencananya, mereka akan kembali pukul 18.00 WIB, tetapi hingga pukul 22.00 WIB, tidak ada kabar sama sekali.
Kepala Kantor Basarnas Padang, Abdul Malik, menjelaskan bahwa kontak terakhir terjadi pukul 16.00 WIB di koordinat 0°10’47.89″S – 100°26’31.42″E. “Setelah itu, sinyal hilang total. Warga dan perangkat nagari langsung bergerak mencari sebelum akhirnya menghubungi kami,” tegasnya dalam keterangan resmi.
Tim SAR Bergerak Cepat, Evakuasi di Tengah Malam
Mendengar laporan tersebut, tim Rescue POS SAR Limapuluh Kota yang terdiri dari tujuh personel segera menuju lokasi. Mereka tiba di Posko Kantor Wali Nagari pukul 22.40 WIB dan langsung mengadakan rapat koordinasi. Dalam 20 menit, tim gabungan sudah bergerak ke titik terakhir sinyal terdeteksi.
Dengan peralatan pencari dan bantuan warga, mereka menyusuri hutan gelap yang minim jalur. Akhirnya, pukul 00.40 WIB, mereka menemukan rombongan mahasiswa dalam keadaan selamat di koordinat 0°10’25.18″S – 100°27’22.54″E—sekitar 1,5 km dari lokasi hilangnya kontak.
“Alhamdulillah, semua selamat. Mereka hanya kelelahan dan sedikit dehidrasi,” ungkap Abdul Malik, seperti dilaporkan Tribunnews Padang. Proses evakuasi berjalan lancar, dan seluruh rombongan kembali ke Kantor Wali Nagari Pauh Sangik pukul 02.45 WIB.
Kisah di Balik Keselamatan: Panik tapi Tetap Solid
Salah satu mahasiswa, Rina (23), menceritakan bahwa mereka sempat panik saat tersesat. “Kami berusaha mencari jalan pulang, tapi malah semakin jauh masuk. Sinyal hp hilang, dan kami mulai khawatir,” katanya.
Namun, mereka memilih tetap tenang dan berhenti berjalan saat gelap. “Kami mengumpulkan logistik yang ada, saling menyemangati, dan menyalakan api unggun agar tim SAR mudah menemukan kami,” tambah Rina.
Pelajaran Berharga: Jangan Anggap Remeh Medan Hutan!
Kejadian ini mengingatkan kita semua tentang bahaya menjelajah hutan tanpa persiapan matang, terutama di daerah terpencil dengan sinyal lemah dan jalur tidak jelas.
Tips dari Basarnas:
-
Bawa alat komunikasi cadangan seperti HT atau satelit.
-
Beritahu jadwal perjalanan ke pihak terkait.
-
Jangan menjelajah sendirian, apalagi saat malam.
-
Siapkan peralatan survival seperti senter, pisau, dan air minum.
Pujian untuk Tim SAR dan Warga yang Cepat Tanggap
Kesigapan Basarnas dan dukungan warga patut kita acungi jempol. “Kerja sama tim dan masyarakat sangat membantu. Ini bukti bahwa gotong royong masih kuat di sini,” puji Wali Nagari Pauh Sangik.
Kini, para mahasiswa sudah kembali ke basecamp KKN dengan cerita seru yang tak akan terlupakan. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga untuk lebih waspada saat bertualang di alam bebas!