Berita  

Ramai Rekening Diblokir, Prabowo Panggil Bos PPATK & BI ke Istana

Exposenews.id – Presiden Prabowo Subianto langsung turun tangan! Di tengah banjir keluhan masyarakat soal pemblokiran massal rekening dormant, Prabowo memanggil Kepala PPATK Ivan Yustiavandana dan Gubernur BI Perry Warjiyo ke Istana, Rabu (30/7/2025). Pertemuan ini menyusul ribuan laporan warga yang mengeluh rekening mereka tiba-tiba beku tanpa klarifikasi.

Ivan Datang Duluan, Tapi Masih Bingung
Ivan tiba di Istana pukul 17.06 WIB dengan raut wajah serius. Saat wartawan mengejarnya, dia mengaku belum paham detail agenda pertemuan. “Saya dipanggil presiden, belum tahu agendanya,” ujarnya singkat sebelum buru-buru masuk. Tak lama kemudian, Perry Warjiyo menyusul, tapi memilih tidak menjawab pertanyaan wartawan.

Kebijakan PPATK Bikin Rakyat Susah
Kebijakan blokir rekening dormant ini memancing kemarahan publik. Banyak nasabah mengeluh karena rekening darurat, tabungan anak, bahkan rekening bansos ikut kena imbas. Padahal, mereka tidak melakukan pelanggaran apa pun!

Rekening Darurat Kena Blokir, Pekerja Lepas Kesal!
Reza Nugraha (25), pekerja lepas asal Depok, merasakan dampaknya langsung. Rekening daruratnya yang jarang dipakai tiba-tiba terkunci. “Klien bayar lewat dompet digital, tapi saya simpan rekening itu buat darurat. Eh, malah kena blokir!” protesnya.

Setelah menghubungi bank, Reza malah dapat jawaban tidak jelas. “CS bilang ini perintah pusat, proses bukanya nunggu PPATK. Tapi mereka sendiri nggak ngerti!” Dia menyayangkan kebijakan ini kuno dan tidak tepat sasaran. “Kalau mau berantas rekening bodong, jangan asal gebuk!”

Tabungan Anak SD Ikut Kena!
Ahmad Lubis (37) juga naik pitam. Rekening tabungan anaknya yang berisi hadiah lomba ikut terblokir. “Itu tabungan Taplus BNI atas nama anak saya, masih SD! Isinya duit dari menang lomba,” ujarnya kesal.

Ahmad heran, kenapa rekening resmi ikut kena sanksi. “PPATK katanya mau berantas kejahatan, tapi kok nggak bisa bedain mana rekening beneran mana yang palsu?”

Pedagang Kecil Terdampak, Rekening Bansos pun Kena
Mardiyah (48), pedagang kecil asal Citayam, juga merasakan efeknya. PPATK langsung memblokir rekeningnya yang dulu untuk terima bansos, dengan alasan rekening tidak aktif. “Saya kaget, padahal itu rekening penting. Kalau ada rezeki, ya baru diisi. Masa harus aktif terus?”

Mardiyah meminta PPATK lebih paham kondisi rakyat kecil. “Jangan semua disamaratakan. Kami cuma mau nabung, bukan mau nyalahgunakan rekening!”

PPATK Beralasan: “Ini Demi Keamanan!”
Ivan Yustiavandana membela diri, kebijakan ini berdasar UU No. 8/2010 tentang Pencegahan Pencucian Uang. “Ini demi melindungi nasabah! Banyak rekening dormant diperjualbelikan buat transaksi haram,” tegasnya.

Dia menegaskan, dana nasabah tetap aman dan blokir hanya sementara. “Nasabah bisa aktifkan lagi atau tutup rekeningnya di bank.” Ivan juga menyatakan bahwa pihaknya sudah membuka blokir separuh rekening dormant yang terkena kebijakan ini.

Dengan banyaknya keluhan, publik menuntut Prabowo segera cari solusi. “Jangan biarkan rakyat jadi korban kebijakan ceroboh!” seru seorang netizen.

Nah, bagaimana kelanjutannya? Akankah Prabowo mencabut kebijakan ini? Atau ada jalan tengah buat nasabah? Pantau terus perkembangannya!