MUNA, Exposenews.id – Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, dikejutkan oleh insiden memilukan! Seorang anak kelas 3 SD Negeri di Desa Wawesa, Kecamatan Bhatalaiworu, harus menjalani perawatan intensif di RSUD Kabupaten Muna setelah sekelompok kakak kelas memukuli dan menendangnya. Keluarganya baru mengetahui kejadian ini pada Kamis (24/7/2025) saat sang anak menolak berangkat sekolah karena kesakitan.
Korban Mengadu pada Keluarga Setelah Dipukuli Berkali-kali
Yadar, paman korban, menceritakan bahwa sebelumnya sang anak selalu diam sepulang sekolah. Namun, pagi itu, dia terlihat ketakutan dan mengeluh sakit di sekujur tubuhnya. “Dia bilang seorang kakak kelas memukul dan menendang dadanya sampai dia tidak bisa bergerak. Kami langsung memanggil tukang urut,” jelas Yadar.
Sayangnya, kondisinya malah memburuk. Korban mulai muntah darah dan tidak bisa makan. “Kami langsung membawanya ke rumah sakit. Ternyata, ini bukan kali pertama dia mengalami kekerasan!” tambah Yadar dengan suara gemas.
Keluarga Tidak Tinggal Diam, Segera Laporkan ke Polisi
Marah atas perlakuan keji ini, keluarga korban segera memproses laporan polisi. “Kami tidak akan diam saja. Ini sudah melampaui batas!” tegas Yadar.
Dinas Pendidikan Muna Tegaskan: “Ini Kasus Kekerasan, Bukan Bullying!”
Merespons kasus ini, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Muna, Karim Darma, menegaskan bahwa insiden ini masuk kategori kekerasan fisik, bukan sekadar perundungan. “Kami sudah berkoordinasi dengan pihak sekolah. Memang ada laporan siswa yang dirawat karena kekerasan,” ujar Karim.
Namun, pihak sekolah mengaku tidak langsung menyadari kejadian ini. “Korban sempat ikut kegiatan lari sehat setelah kejadian, jadi kami tidak langsung curiga. Kami masih menyelidiki apakah ada faktor lain,” jelas Karim.
Sekolah Diminta Lebih Waspada, Dukung Pemulihan Korban
Karim meminta sekolah lebih aktif memantau keamanan siswa. “Kami berharap korban cepat pulih dan bisa kembali belajar dengan tenang,” ucapnya.
Kasus ini menjadi alarm keras bagi orang tua dan sekolah untuk lebih memperhatikan lingkungan pendidikan. Jangan biarkan kekerasan terulang! Bagikan artikel ini agar semakin banyak pihak yang turut bersuara.