Exposenews.id – Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) kini bergerak cepat memasang tangga di sejumlah titik rawan jalur Pelawangan Sembalun menuju Segara Anak. Jalur ini terkenal sebagai salah satu yang paling berbahaya karena medannya yang ekstrem—tidak hanya curam, tetapi juga sering menjadi “jalur maut” bagi pendaki dengan fisik drop usai summit attack.
Jalur Mematikan yang Telah Menelan Korban
Fakta mengerikan, jalur ini merenggut nyawa tiga pendaki asing dalam rentang Juni hingga Juli 2025. Tragedi ini mendorong TNGR mengambil langkah tegas dengan menutup sementara jalur Pelawangan Sembalun-Segara Anak mulai Rabu (16/7/2025). Mereka memperbaiki jalur dan memasang tangga untuk meminimalkan risiko kecelakaan.
TNGR Garap 12 Titik Perbaikan, 3 Titik Utama Dapat Tangga
Kepala Kelompok Kerja World Class Mountaineering TNGR, Budi Soesmardi, menegaskan pemasangan tangga sedang berproses. “Kami faskan tangga di tiga titik paling kritis untuk keselamatan pendaki,” tegas Budi, Minggu (27/7/2025).
Timnya mengidentifikasi 12 titik rawan sepanjang jalur, dengan tiga titik paling berbahaya yang menjadi prioritas pemasangan tangga. “Kami tidak mau ada korban lagi. Keselamatan pertama,” tambah Budi.
Keselamatan Pendaki Jadi Taruhan
Muhammad Wahyudi Gunawan, Humas Balai TNGR, menekankan langkah ini sebagai bentuk perlindungan maksimal untuk pendaki. “Setiap anak tangga yang kami pasang menyelamatkan nyawa. Kami ingin semua pulang selamat,” tegas Yudi.
Dia mengingatkan bahwa pendakian Rinjani bukan hanya soal fisik tapi juga kearifan. “Dengan perbaikan ini, kami harap angka kecelakaan turun drastis,” imbuhnya.
Mengapa Jalur Ini Begitu Mematikan?
Dua faktor utama membuat jalur ini berbahaya:
-
Turunan Ekstrem – Kemiringan mencapai 70 derajat dengan material loose rock
-
Fisik Habis – Pendaki biasanya dalam kondisi kelelahan ekstrem usai summit
Pemasangan tangga diharapkan memutus rantai kecelakaan di spot-spot kritis.
Respons Pendaki: Pro-Kontra
Komunitas pendaki terbelah:
-
Team Safety menyambut baik karena mengurangi risiko
-
Team Hardcore khawatir mengurangi tantangan alam
TNGR menegaskan: “Kami tidak menghilangkan tantangan, hanya meminimalkan kematian,” tegas Budi.
Kapan Jalur Dibuka Kembali?
TNGR belum bisa memastikan tanggal pasti pembukaan. Mereka memprioritaskan kesempurnaan perbaikan daripada kecepatan.
“Kami lebih peduli keselamatan daripada target buka cepat,” jelas Yudi.
Alternatif Selama Penutupan
Pendaki tetap bisa mencapai Segara Anak via:
✓ Pelawangan Senaru
✓ Jalur Torean (dengan guide)
“Cek selalu update resmi kami sebelum pendakian,” pesan Yudi.
Apresiasi untuk TNGR
Langkah progresif ini patut diapresiasi sebagai bukti keseriusan pengelola dalam meningkatkan standar keselamatan pendakian.