Berita  

Kemarau Ekstrem, Harga Beras & Elpiji di Mahulu Melambung

MAHAKAM ULU, Exposenews.id – Masyarakat Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur, kini menjerit akibat lonjakan harga kebutuhan pokok yang nggak masuk akal! Penyebabnya? Kemarau panjang yang bikin akses transportasi barang ke daerah ini lumpuh total. Dua kecamatan paling ujung, Long Pahangai dan Long Apari, jadi korban utama.

Sungai Mahakam Surut, Distribusi Barang Kacau Balau!
Surutnya Sungai Mahakam bikin armada sungai seperti longboat dan speedboat nggak bisa beroperasi normal. “Sekarang, ngangkut barang ke Long Pahangai dan Long Apari susah banget.”Sungai sudah kering kerontang, perahu-perahu nyangkut di mana-mana,” Huvang, warga setempat, mengeluh saat menceritakan kondisi itu pada Jumat (25/7/2025).

Meski ada jalur darat, Huvang nggak terlalu optimis. Mobil double cabin cuma bisa sampai titik tertentu seperti Long Lunuk. Itu pun biaya sewanya bikin mata melotot: Rp5-6 juta per trip! “Truk nggak bisa masuk karena medan ekstrem. Mobil biasa pun kapasitasnya minim,” tambahnya.

Harga Pokok Melambung, Warga Kelimpungan!
Dampaknya? Harga bahan pokok naik gila-gilaan! Rini, warga Long Apari, ngungkapin bahwa beras 25 kg sekarang dibandrol Rp1,2 juta per karung. “Minyak goreng 2 liter Rp200 ribu, yang 5 liter Rp250 ribu. Ngenes banget!” ujarnya.

Nggak cuma beras, elpiji 3 kg nyentuh Rp400 ribu, sedangkan tabung 12 kg bisa tembus Rp1 juta! Gula pasir meroket jadi Rp40 ribu/kg, dan sebutir telur ayam dipecah Rp10 ribu. Bayangin, buat masak sehari-hari saja harus merogoh kocek dalam-dalam!

Transportasi Ces Jadi Satu-Satunya Harapan, Tapi BBM Mahal!
Rini nambahin, akses ke kampung-kampung terpencil seperti Nohatifap cuma bisa dilewatin perahu ces. Masalahnya, harga BBM ikut-ikutan naik: Rp30-40 ribu per liter! “Kalau kemarau, jalur air makin sempit. Darat cuma sampai Tiong Ohang, selebihnya harus lewat sungai lagi,” ucapnya dengan nada frustrasi.

Warga Berharap Pemerintah Turun Tangan!
Baik Huvang maupun Rini berharap banget pemerintah segera memperbaiki akses darat ke Mahulu. “Kalau pemerintah membenahi infrastruktur jalan, distribusi barang pasti lebih murah dan lancar – terutama saat musim kemarau,” tegas mereka. “Akses darat yang bagus bisa tekan ongkos logistik. Sekarang, kami terisolasi total,” tegas Huvang.

Pemerintah daerah tidak hanya perlu menyiapkan solusi jangka pendek, tapi juga harus mencari solusi jangka panjang agar krisis ini tidak terulang lagi! Kalau nggak, warga Mahulu bakal terus terjebak dalam lingkaran harga gila-gilaan dan isolasi!