Berita  

Study Tour Jabar Kembali! Pelaku Wisata Sumedang Lega

SUMEDANG, Exposenews.id – Kabar gembira akhirnya datang untuk para pelaku usaha pariwisata di Jawa Barat! Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) Sumedang, Iyan Sofyan Hady, tak bisa menyembunyikan rasa leganya saat Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, memutuskan untuk membuka kembali kegiatan study tour di wilayah provinsi Jawa Barat. Meski Gubernur Jabar masih melarang, Bupati Dony berani mengambil langkah berbeda dengan syarat: study tour hanya boleh dilakukan di dalam provinsi dan tanpa paksaan sekolah.

“Kebijakan Pak Bupati ini benar-benar seperti oksigen bagi kami yang sudah sekian bulan terengah-engah!” seru Iyan penuh semangat, Kamis (24/7/2025). Ia mengaku, keputusan ini menjadi angin segar setelah industri pariwisata setempat seperti “mati suri” akibat pembatasan selama berbulan-bulan.

Sebelumnya, Bupati Sumedang hanya mengizinkan study tour dalam wilayah kabupaten sendiri. Hal ini sempat memicu kecemasan di kalangan pelaku wisata, apalagi melihat daerah tetangga seperti Bandung, Bogor, dan Bekasi justru lebih longgar. “Tapi alhamdulillah, Pak Bupati akhirnya mendengarkan keluhan kami. Ini secercah harapan setelah enam bulan kami terpuruk!” tambah Iyan.

Daerah Berani Ambil Langkah, Pariwisata Bangkit!

Iyan meyakini, keputusan Bupati Dony mencerminkan kepedulian nyata pemerintah terhadap sektor pariwisata yang porak-poranda akibat pandemi. Namun, ia berharap langkah ini tidak berhenti di sini. Menurutnya, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Sumedang juga harus diberi kelonggaran untuk menggelar acara MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition), baik di dalam maupun luar daerah.

“SK Gubernur sebenarnya hanya imbauan, bukan larangan mutlak. Daerah lain sudah berani ambil kebijakan berbeda, kenapa Sumedang tidak?” tegas Iyan. Ia pun berharap Bupati Dony terus berinovasi demi menyelamatkan pelaku usaha pariwisata yang masih terjepit.

Larangan Bukan Solusi, Tapi Perbaiki Sistem!

Soal polemik study tour, Iyan menegaskan bahwa pelarangan sama sekali bukan jawaban. Menurutnya, yang diperlukan adalah perbaikan sistem, regulasi, dan pengawasan ketat agar kegiatan ini tidak membebani orang tua.

“Selama ini, kami sudah jalankan subsidi silang. Siswa tidak mampu kami gratiskan! Jadi, ini semua tentang komunikasi dan pengawasan yang baik,” jelasnya. Ia juga menekankan bahwa pariwisata lokal bisa menjadi penyelamat ekonomi, terutama di tengah melonjaknya pengangguran di Jabar.

Harapan ke Depan: Gubernur Cabut Larangan!

Di akhir pernyataannya, Iyan menyampaikan rasa terima kasihnya pada Bupati Dony yang telah mendengarkan aspirasi pelaku wisata. Namun, ia berharap Gubernur Jawa Barat segera mencabut SK larangan study tour agar seluruh daerah bisa bergerak lebih leluasa.

“Semoga Pak Gubernur bisa melihat dampak positif dari kebijakan ini. Pariwisata harus hidup lagi, demi rakyat!” tutup Iyan penuh harap.

Exit mobile version