PAMEKASAN, Exposenews.id – Kejadian mengerikan terjadi di Desa Jambringin, Kecamatan Proppo, Jawa Timur! Seorang ibu diduga ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) terlihat menyeret anak kandungnya sendiri yang masih berusia 6 tahun di jalanan. Aksi ini langsung memicu kepanikan warga yang kemudian bergerak cepat menyelamatkan sang anak!
Warga langsung bereaksi ketika melihat Maidah (37), seorang perempuan asal Desa Tambak, Sampang, menyeret anak laki-lakinya yang masih kecil di jalan. Bukan cuma diseret, sang anak bahkan dibiarkan tergeletak di tengah jalan! Hosniyah (42), salah satu saksi mata, mengungkapkan bahwa kondisi anak itu memprihatinkan. “Dia diam saja, tidak melawan. Kasihan sekali,” ujarnya dengan nada khawatir.
Tanpa menunggu lama, warga setempat segera membawa Maidah dan anaknya ke rumah kepala desa. Mereka memberikan pertolongan pertama, termasuk memberi minum dan memeriksa luka-luka di tubuh sang anak. Yang bikin heran, Maidah sama sekali tidak kooperatif. Alih-alih menjawab pertanyaan warga, dia malah berteriak-teriak minta pulang.
Mendengar kabar ini, Kapolsek Proppo AKP Achmad Supriyadi langsung mengerahkan timnya. Dalam waktu singkat, mereka berhasil melacak keluarga Maidah. Ternyata, perempuan ini sudah 10 tahun menderita gangguan jiwa dan memiliki empat anak. “Suaminya bekerja di luar Madura, sementara dia membawa serta anak bungsunya yang tinggal bersamanya,” jelas Achmad.
Tak butuh waktu lama, keluarga Maidah akhirnya datang menjemput. Banyak pihak menyaksikan proses serah terima itu, mulai dari aparat desa, pendamping sosial, Babinsa, polisi, hingga petugas Puskesmas Panaguan. Bahkan, bidan desa turun langsung memeriksa kondisi kejiwaan Maidah.
Yang bikin miris, keluarga mengaku bahwa Maidah sudah lama mengalami gangguan jiwa. Selama ini, dia hanya tinggal dengan anak bungsunya tanpa pengawasan ketat. “Kami sering tidak bisa mengontrol tindakannya karena kondisinya yang kadang kambuh,” ungkap salah satu kerabatnya.
Melihat kejadian ini, warga berharap ada perhatian lebih dari pemerintah setempat. “Kasus ODGJ seperti ini tidak boleh dianggap sepele. Butuh pendampingan serius agar tidak terulang,” tegas Hosniyah.