Miris! Ayah di Pakistan Tembak Mati Putrinya Sendiri Karena TikTok

ISLAMABAD, Exposenews.id – Dunia maya berubah menjadi mimpi buruk bagi seorang remaja di Pakistan. Seorang ayah tega menembak mati putrinya sendiri hanya karena sang gadis menolak menghapus akun TikTok-nya! Juru bicara kepolisian mengonfirmasi bahwa pelaku kini sudah berada dalam tahanan.

“Sang ayah memaksa putrinya menghapus TikTok, tapi karena gadis itu menolak, dia nekat membunuhnya,” ungkap polisi. Kejadian mengerikan ini terjadi di Rawalpindi, kota yang berdekatan dengan Islamabad, pada Selasa (8/7/2025).

Pembunuhan demi “Kehormatan”?

Penyidik mengungkapkan, motif pembunuhan ini terkait dengan anggapan ayahnya tentang “kehormatan keluarga”. Awalnya, keluarga mencoba menutupi fakta dengan mengaku sang anak bunuh diri. Namun, polisi dengan cepat membongkar kebohongan itu.

Norma keluarga sering menjadi dalih untuk membenarkan kekerasan terhadap perempuan di Pakistan. Ruang digital pun tak luput dari pengawasan ketat.

TikTok Jadi Pemicu Konflik Keluarga

Ini bukan pertama kalinya TikTok menjadi pemicu kekerasan di Pakistan. Bulan lalu, seorang influencer TikTok, Sana Yousaf, tewas dibunuh setelah menolak rayuan seorang pria.

Sana memikat ratusan ribu pengikut dengan konten kafe kekinian, rekomendasi skincare, dan gaya busana tradisional yang eye-catching. Sayangnya, popularitasnya itu justru berujung tragis ketika nyawanya direnggut secara brutal.

TikTok: Populer Tapi Kontroversial

Meski TikTok punya basis fans besar di Pakistan, pemerintah tak segan-segan memblokir platform ini berulang kali. Alasan resminya? Banyak konten dinilai melanggar standar moralitas yang berlaku.

Ironisnya, justru larangan-larangan seperti ini sering memicu konflik lebih besar, termasuk kasus pembunuhan yang menghebohkan ini.

Apa Kata Netizen?

Reaksi warganet pun beragam. Ada yang menyalahkan sang ayah, tapi tak sedikit yang justru menyoroti “kesalahan” korban karena tidak menuruti orang tua.

“Ini bukan tentang TikTok, tapi kontrol atas perempuan,” tulis seorang aktivis di Twitter.

Bagaimana Masa Depan TikTok di Pakistan?

Pemerintah terus mengancam akan memblokir TikTok secara permanen. Namun, dengan jutaan pengguna setia, langkah ini bisa memicu protes besar.

Pertanyaannya: Akankah Pakistan belajar dari tragedi ini, atau justru semakin membatasi kebebasan warganya?

Kasus ini membuka mata dunia tentang bahaya fanatisme berlebihan terhadap norma keluarga. Gadis 16 tahun itu menjadi korban kekerasan hanya karena ingin tetap eksis di TikTok.

Peringatan untuk Kita Semua: Kebebasan berekspresi adalah hak, tapi di beberapa tempat, nyawa bisa menjadi taruhannya.