JAMBI, Exposenews.id – Aksi nekat buronan kasus pembunuhan, Hairul, berakhir tragis setelah terlibat baku tembak sengit dengan petugas gabungan. Alih-alih menyerah, pria ini malah melawan dengan senjata rakitan hingga petugas terpaksa menembaknya di kebun sawit Desa Padang Kelapo, Kecamatan Marosebo Ulu, Kabupaten Batanghari, Jambi.
Kapolsek Marosebo Ulu, AKP Saprizal, menegaskan bahwa timnya terpaksa mengambil tindakan tegas karena Hairul terus melawan. “Begitu kami coba amankan, dia langsung mengancam dengan senjata rakitan. Situasi memanas, dan kami tidak punya pilihan lain,” jelasnya saat dikonfirmasi via telepon, Minggu (6/7/2025).
Awalnya, petugas berusaha menangkap Hairul secara prosedural. Namun, tersangka malah menunjukkan sikap agresif dengan mengacungkan senjata. Adu tembak pun tak terhindarkan, dan Hairul akhirnya tewas di tempat kejadian. “Dia sudah dalam daftar buronan sejak setahun lalu, tapi baru sekarang kami bisa menuntaskan kasus ini,” tambah Saprizal.
Yang membuat kasus ini makin mengejutkan, korban pembunuhan yang dilakukan Hairul ternyata adalah istrinya sendiri. Pelaku dan korban tinggal bersama di Desa Padang Kelapo sebelum terjadi pembunuhan. “Ini jelas kasus KDRT yang berakhir fatal. Motif pastinya masih kami dalami,” ujar Kapolsek.
Masyarakat setempat mengaku terkejut dengan tindakan Hairul. “Dia terlihat biasa saja, tidak pernah menunjukkan sikap kasar. Ternyata dia bisa sekejam itu,” ujar seorang tetangga yang enggan disebutkan namanya.
Polisi kini menelusuri asal-usul senjata rakitan yang Hairul gunakan dalam aksi baku tembak tersebut. “Kami menduga ada jaringan pembuatan senjata ilegal di wilayah ini. Ini akan kami usut tuntas,” tegas Saprizal.
Kasus ini kembali mengingatkan bahaya main hakim sendiri dan pentingnya menyelesaikan masalah tanpa kekerasan. “Kalau ada konflik, laporkan ke pihak berwajib atau cari bantuan mediasi. Jangan sampai emosi merenggut nyawa,” pesan Kapolsek.
Sementara itu, keluarga korban menyatakan lega atas tindakan tegas polisi. “Kami berharap ini jadi pelajaran bagi semua orang,” kata salah seorang kerabat.