PEKANBARU, Exposenews.id – Hutan lindung Bukit Suligi di Desa Tandun, Kecamatan Tandun, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau, dilalap si jago merah pada Sabtu (28/6/2025). Api berkobar di beberapa titik, menyemburkan asap pekat yang mencekik udara sekitarnya. Kawasan perbukitan yang dulunya hijau dan asri itu kini berubah gundul, meninggalkan pemandangan pilu. Padahal sebelumnya, hutan ini terkenal dengan keindahannya, termasuk hamparan awan yang mirip lautan. Sayangnya, kini yang tersisa hanya lautan asap dan kerusakan akibat perambahan liar.
Serda Erik Jumanuel, Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 08/Tandun, Kodim 0313/KPR, mengkonfirmasi luas kebakaran mencapai 60 hektar. “Area yang terbakar cukup luas, sekitar 60 hektare, dan ini berada di kawasan lindung Bukit Suligi,” jelas Erik via WhatsApp, Minggu (29/6/2025).
Baca Juga: Pendaki Malaysia Terjatuh di Gunung Rinjani, Selamat Usai 6 Jam Dievakuasi
Tak hanya itu, Erik juga mencurigai adanya aktivitas ilegal di balik kebakaran ini. “Kami melihat banyak kayu ditebang sebelum kebakaran terjadi,” jelas Serda Erik. “Ini menunjukkan perambahan liar dan pembakaran sengaja,” tegasnya.
Pemadaman Terhambat Medan Ekstrem dan Minim Air
Tim gabungan yang terdiri dari TNI, Manggala Agni, Polri, dan warga setempat bahu-membahu memadamkan api. Namun, upaya mereka terganjal medan yang sulit. “Lokasi kebakarannya perbukitan, jadi tidak ada sumber air sama sekali. Kami terpaksa memadamkan secara manual,” ujar Erik.
kunjungi Laman AATOTO
Selain itu, tim pemadam juga harus ekstra hati-hati karena beberapa titik api berada di lereng curam. “Medannya sangat ekstrem, jadi kami harus waspada,” tambahnya.
Kejadian ini kembali mengingatkan kita betapa rentannya hutan lindung di Riau. Padahal, ekosistem ini sangat vital bagi kelestarian lingkungan dan kehidupan masyarakat sekitar. Jika tidak ada tindakan tegas, bukan tidak mungkin bencana serupa akan terulang di masa depan.
