Berita  

Kebakaran Hebat di Kwitang Hanguskan 20 Rumah, Satu Warga Terluka

JAKARTA, Exposenews.id – Siang itu, Kamis (26/6/2025), warga Kwitang dikejutkan oleh kobaran api yang melalap permukiman padat di Jalan Kembang XI, RT 06 RW 02, Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. Tidak main-main, kebakaran ini menghanguskan 20 rumah dan menyebabkan satu warga mengalami luka.

Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat, Asril Rizal, mengonfirmasi bahwa seorang warga mengalami luka bakar di tangan. “Tim medis sedang merawat korban,” jelasnya.

Kebakaran yang melanda area seluas 360 meter persegi ini tidak hanya merusak properti, tetapi juga mengusir 160 jiwa dari 40 kepala keluarga. Mereka kini kehilangan tempat tinggal dan harus mengungsi sementara.

Baca Juga: Yogyakarta Lawan Parkir ‘Nuthuk’ dengan QRIS di 10 Titik Strategis

Penyebab Kebakaran: Korsleting Listrik
Menurut Asril, api diduga bermula dari korsleting listrik di salah satu rumah. Sebelum api membesar, seorang warga sempat mencium bau gosong dan berusaha memadamkannya dengan alat pemadam ringan (APAR). Sayangnya, upaya tersebut justru membuat api semakin merajalela.

“Warga sudah berusaha mengendalikan api, tapi malah semakin meluas,” ujar Asril. Melihat situasi semakin kritis, warga pun segera menghubungi petugas pemadam kebakaran.

Upaya Pemadaman yang Melelahkan
Tim pemadam kebakaran bergerak cepat dengan mengerahkan 80 personel dan 20 unit kendaraan. Mereka berjuang lebih dari dua jam sebelum akhirnya berhasil menghentikan kobaran api.

Meski api sudah padam, kerugian materiil tidak terhindarkan. Asril memperkirakan kerugian mencapai lebih dari Rp500 juta akibat rumah-rumah yang hancur dan barang-barang yang ikut terbakar.

Dampak Sosial dan Bantuan untuk Korban
Kebakaran ini tidak hanya meninggalkan duka, tetapi juga tantangan besar bagi para korban. Banyak dari mereka kehilangan dokumen penting, perabotan, bahkan sumber penghidupan.

Pemerintah setempat dan sejumlah relawan kini bergerak memberikan bantuan darurat, seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal sementara. Namun, pemulihan jangka panjang tetap menjadi pekerjaan rumah yang tidak mudah.

Kesadaran Warga Jadi Kunci Pencegahan
Peristiwa ini kembali mengingatkan pentingnya kesadaran masyarakat terhadap bahaya korsleting listrik. Pemerintah pun mendorong warga untuk lebih waspada, terutama di permukiman padat yang rawan kebakaran.

“Kami imbau warga rutin memeriksa instalasi listrik dan tidak menggunakan peralatan elektronik secara berlebihan,” pesan Asril.

Kebakaran di Kwitang menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. Selain mengandalkan tim pemadam, pencegahan sejak dini adalah kunci agar tragedi serupa tidak terulang.

Sementara itu, para korban masih membutuhkan dukungan untuk bisa bangkit kembali. Masyarakat diharapkan bisa menunjukkan solidaritas untuk meringankan beban para korban di tengah situasi sulit ini.