banner 120x600

Israel Minta Bantuan AS, Pemimpin Iran Khamenei: “Itu Bukti Mereka Lemah!”

TEHERAN, Exposnews.id – Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyindir Israel sebagai pihak yang lemah setelah negeri Zionis itu meminta bantuan Amerika Serikat (AS) dalam perang yang sudah berlangsung tujuh hari hingga Kamis (19/6/2025). Khamenei menegaskan, permintaan bantuan Israel kepada AS justru membuktikan ketidakberdayaan mereka.

“Fakta bahwa sekutu Amerika rezim Zionis turun tangan dan mulai berkoar-koar adalah bukti nyata kelemahan dan ketidakmampuan mereka,” tulis Khamenei di akun X-nya, Kamis lalu.

Tak hanya itu, dia juga membakar semangat rakyat Iran untuk terus melawan. “Saya ingin tegaskan pada bangsa tercinta, jika musuh melihat ketakutan dalam diri kalian, mereka takkan pernah berhenti menekan!” tegasnya.

Sementara itu, penasihat Khamenei, Ali Larijani, mengungkapkan bahwa serangan Israel terjadi saat Iran sedang menjalani perundingan dengan AS. “Di tahap akhir negosiasi, AS malah mencoba memaksakan syarat sepihak, bukan menyelesaikan masalah,” ujarnya, seperti dilaporkan Al Jazeera.

Larijani juga menuding Presiden AS Donald Trump berada di balik serangan ini. “Israel takkan berani menyerang tanpa persetujuan AS. Kami yakin Trump sedang bermain licik di sini,” tambahnya.

Meski sejumlah pemimpin militer Iran gugur, Larijani menyebut pengganti mereka langsung ditunjuk dalam waktu kurang dari 12 jam. “Israel mengira kami akan menyerah dalam hitungan hari, tapi kenyataannya tidak!”

AS Dianggap Kunci Konflik

Menurut laporan Axios, Minggu (15/6/2025), Israel sudah mendesak AS untuk bergabung dalam perang melawan Iran sejak Jumat (13/6/2025). Selama dua hari, Israel terus mendorong pemerintahan Trump membantu serangan ke situs nuklir dan militer Iran, terutama fasilitas pengayaan uranium bawah tanah Fordow.

“Israel kemungkinan besar tidak punya kemampuan menghancurkan Fordow sendirian,” tulis Axios.

Di sisi lain, Trump terkesan bermain misteri. “Saya mungkin ikut, mungkin tidak. Tidak ada yang tahu keputusan terakhir saya,” ujarnya seperti dikutip AFP. “Saya suka memutuskan sesuatu di detik terakhir karena situasi perang bisa berubah cepat.”

Meski belum mengambil tindakan, The Wall Street Journal melaporkan bahwa Trump sebenarnya sudah menyetujui rencana serangan. Namun, dia masih menunggu Iran menyerah dalam isu nuklirnya.

“Semua opsi masih terbuka,” tegas seorang pejabat Gedung Putih.

baca juga: Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia di ASEAN U23 Championship 2025, simak lengkapnya!

Analisis: Permainan Politik atau Perang Sungguhan?

Komentar Khamenei dan Larijani menunjukkan keyakinan Iran bahwa AS adalah dalang di balik serangan Israel. Sementara, sikap Trump yang ambigu justru memicu spekulasi.

“Jika AS benar-benar ikut perang, ini bisa menjadi konflik regional besar-besaran,” kata seorang analis politik Timur Tengah.

Di tengah ketegangan ini, Iran terus menunjukkan ketahanannya. “Mereka pikir kami akan kolaps, tapi kami masih berdiri!” tegas Larijani.

Sementara itu, dunia menunggu langkah AS berikutnya. Apakah Trump akan benar-benar terjun ke medan perang, atau hanya sekadar strategi tekanan?

 

Yang Jelas, Perang Ini Belum Berakhir!

Dengan Israel yang terus meminta bantuan AS dan Iran yang semakin geram, eskalasi konflik diprediksi masih akan berlanjut. Siapa yang akan menang? Jawabannya mungkin tergantung pada keputusan Trump dalam beberapa hari ke depan.

“Kami siap menghadapi apa pun,” tandas Khamenei.

Nah, bagaimana menurut kalian? Apakah AS akan benar-benar terjun ke perang, atau ini hanya permainan politik belaka? Simak terus perkembangannya!