DENPASAR, Exposenews.id – Sebanyak 32 penerbangan dari dan menuju Bali melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai terpaksa dibatalkan setelah Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, meletus pada Selasa (17/06/2025). Erupsi ini langsung berdampak pada lalu lintas udara, memaksa maskapai membatalkan sejumlah penerbangan demi keselamatan penumpang.
Penerbangan Terdampak: 17 Keberangkatan & 15 Kedatangan
Wahyudi, Pelaksana Tugas General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, mengonfirmasi bahwa hingga pukul 09.30 Wita (18/06/2025), tercatat 17 penerbangan keberangkatan dan 15 kedatangan yang dibatalkan. “Dari jumlah itu, 12 penerbangan internasional dan 5 domestik gagal berangkat. Sementara untuk kedatangan, 13 internasional dan 2 domestik juga dibatalkan,” jelasnya saat berbincang dengan wartawan di Denpasar.
Maskapai pun segera mengambil langkah responsif. Mereka menawarkan tiga opsi kepada penumpang: refund, penjadwalan ulang, atau perubahan rute. Tak hanya itu, PT Angkasa Pura I juga sigap menyiapkan helpdesk khusus untuk memudahkan penumpang mengurus pembatalan tiket. “Kami juga menyediakan air mineral dan area istirahat sementara bagi penumpang yang perlu menunggu,” tambah Wahyudi.
Uji Cepa Abu Vulkanik: Hasil Negatif
Meski erupsi sempat mengkhawatirkan, tim bandara langsung melakukan uji aerodrome observation melalui paper test untuk memastikan ada tidaknya abu vulkanik. Hasilnya? “Sampai pukul 08.00 Wita, tidak terdeteksi abu vulkanik di wilayah bandara, sehingga operasional penerbangan tetap normal,” ungkapnya.
Daftar Lengkap Penerbangan yang Batal
Berikut rincian penerbangan yang terkena imbas:
-
Keberangkatan: 3 ke Singapura, 2 ke Melbourne, 2 ke Brisbane, 1 ke Adelaide, 1 ke Sydney, 1 ke Pudong (Shanghai), 1 ke Auckland, 1 ke Delhi, 4 ke Labuan Bajo, dan 1 ke Semarang.
-
Kedatangan: 3 dari Melbourne, 2 dari Brisbane, 2 dari Singapura, 1 dari Adelaide, 1 dari Sydney, 1 dari Perth, 1 dari Darwin, 1 dari Shanghai, 1 dari Auckland, 1 dari Delhi, dan 2 dari Labuan Bajo.
Erupsi Dahsyat: Kolom Abu Capai 10 Km
Sebelumnya, Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA), Yohanes Koli Soriwutun, melaporkan bahwa Gunung Lewotobi Laki-laki meletus pada pukul 17.35 Wita (17/06/2025). Letusan ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 47,3 mm dan durasi hampir 7 menit. Yang lebih mengerikan, kolom abu vulkaniknya menjulang hingga 10 kilometer di atas puncak gunung!
Abu vulkanik yang tebal menyebar ke segala arah, termasuk utara, timur, selatan, dan barat. “Erupsi ini juga disertai awan panas yang mengalir ke berbagai penjuru,” tegas Yohanes dalam keterangan resminya.
Dampak pada Penumpang & Antisipasi Bandara
Bagi para penumpang yang terjebak di bandara, suasana sempat panik. Namun, pihak bandara dengan cepat mengatur helpdesk dan menyiapkan fasilitas pendukung. Beberapa penumpang memilih refund, sementara yang lain meminta jadwal penerbangan baru. “Kami berusaha meminimalisir ketidaknyamanan penumpang,” ujar Wahyudi.
Aktivitas Penerbangan Kembali Normal
Meski puluhan penerbangan batal, kondisi bandara perlahan kembali kondusif. Hasil uji paper test yang negatif membuat pihak bandara yakin tidak ada gangguan abu vulkanik. Alhasil, penerbangan lain yang tidak terdampak tetap beroperasi seperti biasa.
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki sekali lagi membuktikan betapa alam bisa mengacaukan rencana manusia dalam sekejap. Namun, respons cepat dari bandara dan maskapai berhasil meredakan dampaknya. Penumpang diharapkan terus memantau informasi terbaru sebelum berangkat ke bandara.
Tetap waspada, pantau perkembangan, dan siapkan rencana cadangan!