AMMAN, Exposenews.id – Pemerintah Yordania dan Irak langsung mengambil langkah tegas! Pada Jumat (13/6/2025), kedua negara ini mengumumkan penutupan sementara wilayah udara mereka sekaligus menghentikan semua aktivitas penerbangan. Langkah ini muncul sebagai respons atas ketegangan yang meledak usai serangan militer Israel ke Iran.
Yordania: “Tak Akan Jadi Medan Perang!”
Otoritas Penerbangan Sipil Yordania dengan cepat merilis pernyataan resmi. “Wilayah udara Kerajaan kami tutup sementara, dan semua penerbangan—baik datang, pergi, maupun transit—kami hentikan. Ini langkah antisipasi menghadapi risiko eskalasi di kawasan,” tegas mereka.
Pemerintah Yordania juga bersikap keras. Mereka menegaskan tidak akan membiarkan wilayah udaranya dipakai dalam konflik apa pun. “Yordania tidak akan mentolerir pelanggaran kedaulatan udaranya,” tegas juru bicara pemerintah, Mohammad Momani, dalam wawancara dengan AFP.
“Kerajaan kami bukan lapangan perang untuk siapapun!” tambahnya dengan nada tegas.
Irak Ikut Tutup Langit, Warga Khawatir
Tak mau ketinggalan, Irak—negara tetangga Iran—langsung mengambil tindakan serupa. Kementerian Transportasi Irak segera mengeluarkan keputusan darurat: menutup total wilayah udara nasional dan menghentikan semua penerbangan di seluruh bandara.
“Irak tutup wilayah udaranya dan hentikan lalu lintas penerbangan di semua bandara,” lapor Iraqi News Agency dengan singkat. Keputusan ini jelas membuat banyak warga khawatir, apalagi mengingat Irak sering menjadi wilayah transit serangan udara di kawasan.
baca juga: Israel Serang Iran: Alasan di Balik Serangan ke Fasilitas Nuklir
Ini bukan kali pertama Yordania mengambil langkah preventif. Pada Oktober 2024 lalu, mereka pernah mencegat sejumlah drone dan rudal Iran yang menuju Israel. Saat itu, Yordania berhasil mengamankan wilayahnya dari potensi kerusakan akibat serangan silang.
Kini, dengan ketegangan yang kembali memanas, kedua negara ini memilih tak mengambil risiko. Penutupan wilayah udara menjadi sinyal jelas: Timur Tengah sedang dalam mode siaga tinggi!
Apa Dampaknya?
Dengan langkah ini, ratusan penerbangan terpaksa tertunda atau dialihkan. Maskapai-maskapai besar dipastikan akan mengalami gangguan operasional. Para penumpang pun diimbau untuk terus memantau perkembangan terbaru.
Sementara itu, dunia internasional memantau dengan cemas. Apakah ini akan memicu respon lebih lanjut dari Iran? Atau justru menjadi awal de-eskalasi? Semua mata tertuju pada langkah-langkah berikutnya dari para pemimpin kawasan.
Satu hal yang pasti: Yordania dan Irak tak mau ambil risiko. Mereka lebih memilih langkah preventif daripada menanggung akibat yang lebih buruk. Timur Tengah sekali lagi membuktikan: di sini, situasi bisa berubah dalam hitungan menit!