Harga Daging Babi Dorong Inflasi Sulut Jadi 0,44 Persen

Ilustrasi daging babi yang sudah diolah jadi babi panggang karo.

Exposenews.id, MANADO – Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Sulawesi Utara di 4 kabupaten kota pada Desember 2024, terjadi inflasi year on year sebesar 0,44 persen. Dengan kata lain terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,81 pada Desember 2023 menjadi 107,28 pada Desember 2024.

Secara month to month terjadi deflasi 0,07 persen, sedangkan inflasi year to date sebesar 0,44 persen.

Kepala BPS Sulut Aidil Adha menuturkan inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks
kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,34 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,48
persen; kelompok kesehatan sebesar 2,10 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,38 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,46 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,20 persen.

Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,36 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,99 persen; kelompok transportasi sebesar 0,19 persen; kelompok informasi,
komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 1,25 persen; dan kelompok pendidikan sebesar 1,20 persen.

“Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Desember 2024, antara lain: daging babi, emas perhiasan, minyak goreng, bawang merah, ikan selar/ikan tude, daging ayam ras, kopi bubuk, ikan bakar, kue basah, ikan mujair, bawang putih, Sigaret Kretek Mesin (SKM), nasi dengan lauk, sate, kontrak rumah, telur ayam ras, ikan deho, batu bata/
batu tela, bubur, dan Sigaret Kretek Tangan (SKT),” jelas Aidil.

Sedangkan komoditas yang memberikan
andil/sumbangan deflasi y-on-y, antara lain: cabai rawit, tomat, cabai merah, telepon seluler, angkutan udara, daun bawang, akademi/perguruan tinggi, air kemasan, kemeja pendek katun pria, wortel, pepaya, bensin, sepatu wanita, kemeja panjang katun pria, parfum, baju kaos tanpa kerah/t-shirt wanita, jahe, lemon, daun gedi, dan baju kaos tanpa kerah/t-shirt pria.

“Sementara komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m pada Desember 2024, antara lain: cabai rawit, tomat, beras, lemon, angkutan udara, jeruk nipis/limai, emas perhiasan, susu bubuk untuk bayi, wafer, sawi hijau, minuman ringan, daun gedi, dan sabun cair/cuci piring. Sementara komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m, antara lain: ikan selar/ikan tude, ikan malalugis/ikan sorihi, minyak goreng, bawang merah, daging babi, cabai merah, obat dengan resep, batu bata/batu tela, pisang, ikan deho, bawang putih, telur ayam ras, daging ayam ras, buku pelajaran SD, pembersih lantai, baju kaos
tanpa kerah/t-shirt anak, cumi-cumi, terong, dan ikan ekor kuning,” tambah dia.

Pada Desember 2024, kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi
y-on-y, yaitu: kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,10 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,08 persen; kelompok
kesehatan sebesar 0,05 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,03
persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,25 persen; dan
kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,25 persen. Kelompok pengeluaran
yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, yaitu: kelompok pakaian dan alas kaki
sebesar 0,14 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,04 persen; kelompok transportasi sebesar 0,02 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,08 persen; dan kelompok pendidikan sebesar 0,04 persen.

(RTG)

Exit mobile version