Kolaborasi Jasa Raharja dan BerdayaBareng Berdayakan Masyarakat Terdampak Kecelakaan di Manado

Exposenews.id, MANADO – Jasa Raharja kembali bekerja sama dengan BerdayaBareng menghadirkan program Merajut Harapan Bersama Jasa Raharja di Manado. Program ini merupakan lanjutan dari kegiatan yang sama di Makassar tahun lalu.

Program ini dirancang untuk memberdayakan masyarakat yang terdampak kecelakaan lalu lintas yaitu kelompok marginal termasuk pemuda, perempuan, dan penyandang disabilitas korban/keluarga lakalantas, dan/ rentan terhadap lakalantas melalui pelatihan intensif yang fokus pada edukasi keselamatan lalu lintas, pemeriksaan kesehatan fisik dan mental, pengembangan kewirausahaan, literasi keuangan, digital, dan kepemimpinan untuk pemuda.

“Manado merupakan salah satu daerah di Indonesia Timur dengan tingkat kecelakaan lalu lintas yang tinggi. Banyak korban kecelakaan tidak hanya mengalami luka fisik, tetapi juga menghadapi tantangan ekonomi dan sosial yang serius. Program “Merajut Harapan Bersama Jasa Raharja” hadir untuk mengatasi berbagai dampak yang dihadapi oleh kelompok rentan tersebut,” kata Plt Direktur Hubungan Kelembagaan Dewi Aryani Suzana, melalui Khawarid Pasaribu selaku Kepala Urusan ESG PT Jasa Raharja, hari ini.

Kurikulum program ini sepenuhnya dirancang oleh BerdayaBareng. Dalam pelatihan ini, 110 peserta memperoleh keterampilan penting di tiga bidang utama: pengembangan kewirausahaan, literasi digital, dan kepemimpinan. Pada pelatihan juga diberikan sosialisasi pemahaman keselamatan berkendara bertujuan untuk menanamkan kesadaran mendalam mengenai praktik keselamatan di jalan raya, sehingga para peserta dapat turut mengurangi risiko kecelakaan di lingkungan mereka. Selain itu, mereka juga didorong untuk menjadi agen perubahan di komunitas masing-masing, dengan menyebarluaskan pentingnya keselamatan berkendara.

“Pelatihan kewirausahaan dan keuangan dirancang untuk memberikan bekal yang lebih mendalam kepada peserta dalam mengelola usaha, baik bagi mereka yang sudah memiliki bisnis maupun yang baru ingin memulai,” sebut Pasaribu.

Peserta akan diajarkan berbagai keterampilan praktis, termasuk manajemen keuangan, pemasaran digital, dan branding, agar dapat membangun usaha yang berkelanjutan. Melalui pelatihan ini, diharapkan peserta tidak hanya memperoleh keterampilan teknis, tetapi juga motivasi untuk mandiri dan memanfaatkan peluang ekonomi yang ada di sekitar mereka.

“Mereka diberikan pelatihan kepemimpinan yaitu membentuk jiwa leadership kepada para pemuda untuk menjadi agent of change pada lingkungan dan komunitasnya agar dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan,” ujarnya lagi.

Pelatihan ini akan berlangsung hybrid, dengan sesi offline diselenggarakan pada 18 sampai 20 September 2024 di Manado, dengan diikuti oleh pelatihan online yang berkelanjutan. Sesi offline akan menjadi kesempatan bagi para peserta untuk berinteraksi langsung dengan para narasumber ahli, sementara pelatihan online akan memberikan materi tambahan serta sesi bimbingan berkelanjutan sesuai dengan kategori pendaftar.

Dengan metode ini, peserta mendapatkan fleksibilitas dalam belajar secara mendalam dan menerapkan keterampilan yang mereka peroleh secara langsung di kehidupan sehari-hari. Selain itu, akan ada program akhir yang memberikan dukungan kepada pemuda untuk mengimplementasikan keterampilan yang mereka pelajari kepada lingkungan atau komunitasnya, sehingga mereka mampu membangun komunitas yang inklusif.

Founder BerdayaBareng Nicky Clara menuturkan pelatihan secara offline dan luring ini bukan hanya terkait pilar pendidikan, tapi juga kepemimpinan. Menurutnya griffing dan kesehatan mental belum tersentuh terutama bagi perempuan-perempuan yang ditinggal suaminya karena kecelakaan.

“Proses griffing kita dampingi bagi keluarga dan teman-teman disabilitas. Nantinya mereka akan bikin kelompok sambil kita berharap program ini berlanjut dan Jasa Raharja terus mendukung,” sebut Nicky.

Selain diperkenalkan kepemimpinan, peserta diberikan waktu sharing dengan psikolog dan juga dilakukan pemeriksaan kesehatan.

“Saya berharap di Manado akan terbentuk lebih dari enam komunitas,” kata dia sambil bilang pelaksanaan ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) Jasa Raharja.

(RTG)

Exit mobile version