Exposenews.id, MANADO – Pleno Tim Seleksi (Timsel) Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulut pada Kamis (25/7/2024) mendapat sorotan dari Wakil Ketua DPRD Sulut Raski Mokodompit. Raski mempertanyakan tempat pleno Timsel yang dilakukan di salah satu hotel mewah di Jakarta.
”Pleno Timsel KPID untuk memutuskan nama-nama calon komisioner dilakukan di hotel bintang lima di Jakarta yang tidak dibiayai APBD karena memang APBD tidak cukup untuk membiayai sampai ke Jakarta, apalagi dilakukan di hotel mewah. Pertanyaannya dibiayai oleh siapa?” kata Raski.
Menariknya, Sekretaris DPRD Provinsi Sulut Niklas Silangen mengaku tidak tahu pleno KPID Sulut diadakan di salah satu hotel mewah di Jakarta. ”Saya tidak mengetahui terkait pleno Timsel di Jakarta, apalagi di hotel mewah, saya juga tahu informasi ini dari pemberitaan media, kemarin. Terkait anggaran, sekretariat memang tidak ada dana untuk KPID di Jakarta,” sebut Sekwan.
Kedua pernyataan tersebut memantik Ketua Forum Rakyat Anti Korupsi (Frako) Sulut Andreas Sabawa angkat bicara.
“Kedua pernyataan mereka itu konyol. Kenapa konyol? Karena yang bertanya malahan orang dalam di dewan itu sendiri. Mereka kok enggak bisa tahu soal itu. Ini jeruk makan jeruk jadinya,” kritik Andreas.
Ditambahkan Andreas bahwa jika ada yang aneh dilakukan Timsel KPID Sulut, mengapa tidak ditanyakan langsung kepada Timsel. Sebab yang memilih siapa-siapa yang bertugas di Timsel adalah para legislator DPRD Sulut.
“Sekali lagi saya katakan persoalan ini konyol banget,” pungkasnya.
(RTG)