Exposenews.id, MANADO – Shalom. Mari kita renungkan firman Tuhan dalam Amsal 24:16 yang berkata:
Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus, nasihat bijak tradisi Tiongkok yang diajarkan kepada anak-cucu dan segenap keturunan mereka: “bangkitlah di tempat di mana kamu jatuh”. Ibarat seorang anak kecil terjatuh ketika sedang belajar naik sepeda, maka orangtuanya mengingatkan dia dengan nasihat tersebut sehingga si anak bangkit lagi untuk berdiri dan menggayuh sepeda itu.
Semangat yang terkandung dalam nasihat ini membuat si anak tidak mempedulikan rasa sakit yang dialaminya tetapi membuat dia mahir dan lincah menggayuh pedal sepeda untuk maju ke depan.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus, ada begitu banyak cara Tuhan Allah membentuk kehidupan umat-Nya untuk tidak larut dalam kegagalan tetapi bangkit dan tampil menjadi pemenang. Dinamika kehidupan yang diwarnai dengan pahit-manis, suka-duka, sehat mapun sakit bahkan gagal maupun berhasil adalah cara Tuhan Allah memproses kehidupan umat-Nya untuk bangkit dan tegak berdiri sebagai orang-orang yang tidak pernah menyerah menyuarakan kebenaran dan menghadirkan keadilan.
Sebab “Tuhan Allah menetapkan langkan-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya apabila ia jatuh tidaklah sampai tergeletak sebab Tuhan menopang tangannya.” (Mzm.37:23-24).
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus, bacaan firman Tuhan saat ini hendak mengarahkan kehidupan orang percaya pada janji, penjagaan dan pemeliharaan Tuhan Allah yang meneguhkan dan mengokohkan umat-Nya pada pengharapan hidup baru. Orang percaya yang berbuat benar senantiasa diluputkan dari berbagai bencana meskipun harus mengalami begitu banyak tantangan dan persoalan hidup.
“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” (Roma 8:28).
Sebagai keluarga Kristen, Pengamsal memperingatkan kita untuk tidak tergoda melakukan kefasikan ketika diperhadapkan dengan pelbagai keinginan dan kesulitan hidup. Setiap persoalan dan pergumulan hidup hendaknya menjadikan kita kuat untuk bangkit dan tampil sebagai orang-orang pemenang di tengah persaingan dalam menghadapi perlombaan hidup.
Tuhan Allah merancangkan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan (Yer. 29:11). Kita diingatkan untuk hidup benar meskipun diperhadapkan dengan beratnya beban dan tantangan hidup. Kita juga diingatkan untuk tidak jatuh dalam pencobaan dan berbuat dosa. Amin.
(Renungan Harian Keluarga)