Bela Yang Benar

Ilustrasi
banner 120x600

Exposenews.id, MANADO – Firman Tuhan hari ini terambil dalam Yohanes 19:12-13. Demikian bunyi firman Tuhan:

(12) Sejak itu Pilatus berusaha untuk membebaskan Dia, tetapi orang-orang Yahudi berteriak: “Jikalau engkau membebaskan Dia, engkau bukanlah sahabat Kaisar. Setiap orang yang menganggap dirinya sebagai raja, ia melawan Kaisar.”

(13) Ketika Pilatus mendengar perkataan itu, ia menyuruh membawa Yesus ke luar, dan ia duduk di kursi pengadilan, di tempat yang bernama Litostrotos, dalam bahasa Ibrani Gabata.

Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus, Pilatus tetap menunjukkan rasa simpatinya kepada Yesus Kristus dengan berusaha membela-Nya. Akan tetapi Pilatus diperhadapkan dengan situasi pilihan yang sulit.

Orang-orang Yahudi berteriak: “Jikalau engkau membebaskan Dia, engkau bukanlah sahabat Kaisar. Setiap orang yang menganggap dirinya sebagai raja, ia melawan Kaisar.” Itu berarti kalau Pilatus membebaskan Yesus Kristus, maka dia secara tidak langsung melawan Kaisar yang lebih tinggi kuasanya dari Pilatus yang hanya sebagai wali negeri.

Tentunya kedudukan Pilatus akan terancam dan ini tidak menguntungkan baginya. Pilatus menunjukkan kepeduliaannya kepada Yesus Kristus, karena ia tahu Yesus Kristus tidak mempunyai kesalahan apapun. Tetapi kuasanya ternyata tidak mampu membendung orang banyak yang sudah dihasut oleh para imam dan ahli-ahli Taurat.

Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus, Pilatus melanjutkan persidangan untuk memutuskan perkara Yesus Kristus. Yesus Kristus kemudian diarak ke luar gedung pengadilan dan Pilatus duduk di tempatnya sebagai pengambil keputusan dalam persidangan yang disebut Litostrotos (Ibr. Gabata hamparan batu/jalan yang dikeraskan dengan batu). Artinya kursi pengadilan Pilatus dari batu.

Dari kursi yang melambangkan statusnya Pilatus dan perkara yang dibawa oleh banyak orang yang menuduh Yesus Kristus melakukan tindakan melawan kaisar serta menyamakan diri-Nya sebagai Anak Allah. Pilatus berada dalam keadaan yang dilematis.

Kebenaran yang sesungguhnya meredup karena hasutan dan suara yang begitu kuat terdengar dan bergema di tempat persidangan, baik di dalam maupun di luar ruangan. Tetapi semua itu tidak membuat Yesus Kristus membela diri dan mengeluh.

Dia tetap diam menjalani proses persidangan. Karena Ia sadar inilah jalan yang harus ditempuh sebagai bentuk kesetiaan dan ketaatan melakukan kehendak Bapa- Nya.

Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus, ketika dunia saat ini lebih dikuasai oleh sikap mementingkan diri sendiri, keluarga, golongan, kelompok, maka mereka yang miskin dan tidak memiliki kekuasaan, terpinggirkan sering diabaikan.

Dalam beberapa kasus di persidangan, terkadang mereka yang benar tetapi tidak punya uang, orang susah, tak berkuasa dikalahkan oleh mereka yang kaya dan berkuasa. Orang percaya terpanggil untuk menjadi pembela mereka yang tertindas, lemah dan tak berdaya.

Milikilah sikap yang mau menolong orang lain, sehingga orang yang tak bersalah sekalipun miskin akan memperoleh keadilan. Jadilah pembawa kebenaran dan keadilan melalui apa yang kita lakukan setiap hari, sehingga kita menjadi berkat bagi banyak orang. Tuhan Yesus Kristus memberkati. Amin.

(Renungan Harian Keluarga)