Hidup di Luar Tuhan Adalah Sia-sia

Ilustrasi
banner 120x600

Exposenews.id, Manado – Pengkhotbah 11:5 berkata “Sebagaimana engkau tidak mengetahui jalan angin dan tulang-tulang dalam rahim seorang perempuan yang mengandung, demikian juga engkau tidak mengetahui pekerjaan Allah yang melakukan segala sesuatu.”

Manusia adalah buatan tangan Tuhan. Itu iya dan amin. Juga alam semesta tempat manusia bermukim, adalah ciptaan-Nya. Termasuk sistem tata surya dengan segala kesempurnaan karya Allah yang menyertainya, adalah karya agung Allah yang tiada terukur.

Kita tak mampu memahami dengan akal kepikiran kita bagaimana Allah menenun diri kita menjadi manusia seperti ini. Kita tahu bahwa kita terlahir dari rahim seorang perempuan setelah adanya pembuahan spermatozoa (sel telur pria) dengan ovum (sel telur wanita). Tapi tak ada satupun yang dapat melihat bagaimana proses terjadinya janin calon bayi yang ada dalam rahim kandungan seorang perempuan.

Memang ada alat seperti USG (ultra soni grafi) yang dapat melihat, tapi itu hanya bisa melihat apa yang sudah dihasilkan dari proses karya Allah yang agung. Tapi tidak bisa menyaksikan bagaimana semua proses itu terjadi, dan mengapa Allah memilih kita yang dikandung dan terlahir menjadi manusia.

Padahal, dalam satu kumpulan spermatozoa saja, terdapat sekitar 100 juta sel telur yang berpeluang menjadi manusia. Tetapi, dari 100 juta itu, kitalah yang dipilih menjadi Allah terlahir menjadi manusia. Itupun hanya untuk satu kumpulan sperma saja. Makanya kita adalah orang pilihan dan istimewa.

Proses pemilihan Allah terhadap kita yang mengalahkan hampir 100 juta calon manusia lainnya itu adalah hak Tuhan, yang tidak dapat diketahui dan diintervensi manusia kenapa dan bagaimana kita yang dipilih-Nya. Itu otoritas atau kedaulatan Allah. Itulah sebabnya Allah sangat mengasihi kita, tetapi kita yang tidak tahu apa-apa, menjadi sombong seakan-akan semua proses yang terjadi karena memang kita layak dan tidak ada campur tangan Tuhan.

Sudah begitu, kemudian kita menilai Allah dengan akal kita. Bahkan tidak dapat dipungkiri, sering kita melawan Allah dengan mengatakan tidak masuk akal, padahal karya Allah memang melampaui akal manusia. Manusia tak mampu memahami dan menyelami karya Allah yang agung itu. Termasuk juga tak tahu bagaimana Allah memroses kita dalam kandungan ibu kita, membentuk tulang, daging dan semua organ tubuh kita secara sempurna, sehingga kita ada sebagaimana adanya kita saat ini.

Tentang diri kita saja kita tidak tahu bagaimana kita terjadi dan apa yang sudah kita lakukan, apalagi dengan hal-hal lainnya. Memang Allah mengatur semuanya secara luar biasa. Manusia terbatas, karena manusia hanya ciptaan-Nya saja. Maka, janganlah kita mengambil hak Allah dan bertindak sebagai Allah, namun berlakulah baik sebagai ciptaan-Nya, jangan menyangkali Dia

Sebab sesungguhnya kita sendiri tidak tahu tentang diri kita sendiri. Semua kita ada dalam kendali-Nya, tetapi kita tetap dipelihara dan diberkati-Nya, karena Dia sungguh mengasihi kita. Maka kita jangan sombong, hiduplah berhikmat, jangan melawan Tuhan. Sebab sesungguhnya kita tidak tahu apa-apa dan tidak dapat berbuat apapun di hadapan-Nya.

Sungguh tak terselami kuasa dan kasih Allah. Dia sungguh at sangat dahsyat, hebat dan luar biasa. Amat sangat mahakuasa, tapi juga amat sangat maha kasih. Tiada Allah seperti Dia yang begitu perkasa, agung dan mulia, namun rela menjadi Manusia, berkorban untuk kita demi keselamatan dan kehidupan kita yang terbaik, di bumi dan di sorga.

Itulah sebabnya, raja Salomo mengatakan bahwa jika kita hidup di luar Tuhan, maka itu adalah kesia-siaan belaka. Kita sendiri yang rugi. Sebab jika kita hidup sesuai hikmat Allah, kita akan dikasihi-Nya secara heran, dahsyat dan luar biasa. Nyawa-Nya saja Dia serahkan, apalagi hanya berkat dan kebutuhan hidup kita. Pastilah Allah menolong, menyertai dan memberkati hidup kita.

Sebagai keluarga maupun orang Kristen, marilah kita hidup dalam hikmat Allah dan menjauhi segala perbuatan dosa, mengejar keinginan duniawi. Sebab semuanya itu hanyalah kesia-siaan belaka. Kita sendiri akan menanggung akibatnya.

Dalam ketidaktahuan dan keterbatasan kita, janganlah sombong. Karena kita terbatas dan tidak sempurna. Tetapi pasrah dan berserahlah kepada-Nya, hiduplah berkenan dan menyenangkan hati-Nya. Muliakanlah Dia dalam setiap jejak langkah hidup kita dalam hikmat-Nya. Sehingga hidup kita semakin berkenan pada-Nya dan menjadi kemuliaan bagi Dia. Kitapun diberkati-Nya dengan kasih-Nya yang tak terbatas. Mujizat Tuhan pun akan nyata dalam hidup kita dan keluarga.

Semangat hari Kamis. Muliakan dan agungkanlah Tuhan selalu dalam segala hal. Tuhan Yesus memberkati slalu bersama keluarga. Amin.

(Dikutip dari Renungan Harian Keluarga)