Exposenews.id, Jakarta – Mantan Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Hermanto Dardak tutup usia. Ayah Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak ini mengalami kecelakaan di Tol Pemalang-Batang, jalan yang pernah ia kawal pembangunannya.
Dikutip dari situs resmi Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Hermanto mulai mengawal pembangunan jalur Pemalang-Batang saat masih menjabat Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga. Selain memperbaiki kondisi jalan berlubang dan retak, ia berperan menambah kapasitas jalan dari sebelumnya 3 lajur menjadi 4 lajur pada tahun 2007.
Ruas jalan yang telah/sedang ditingkatkan diantaranya mulai dari sebelum Indramayu (Jabar) menuju Pemalang – Batang (Jateng).
Hermanto Dardak juga menerangkan, kemiringan jalan di turunkan lebih landai guna mengurangi resiko kemacetan dan kecelakaan. Pasar tumpah dan pasar dadakan masih menjadi hambatan, namun dipasang railing agar tidak melebar ke badan jalan.

Selain itu, Hermanto berperan juga atas pembebasan lahan tol trans Jawa. Tahun 2007, pembebasan lahan tol Trans Jawa mencapai 710,29 hektare atau 14,84% dari total lahan yang harus dibebaskan seluas 4.785,42 hektar.
“Pemerintah terus melakukan upaya percepatan pembebasan lahan agar tol Trans Jawa bisa segera terealisasi,” katanya saat itu, dikutip Sabtu (20/8/2022).
Percepatan pembebasan lahan dilakukan dengan cara memprioritaskan seksi tertentu dari setiap ruas tol sehingga nantinya pembangunan bisa dilakukan serentak pada seksi-seksi prioritas tersebut.
Upaya percepatan pembebasan tanah dilakukan dengan konsinyasi atau menyerahkan uang ganti rugi kepada pengadilan negeri setempat. Nilai ganti rugi tersebut merupakan hasil penafsiran nilai ganti rugi tanah dan bangunan yang dilakukan tim appraisal independen sehingga lebih objektif.
Hermanto terus mengawal pembangunan Trans Jawa, termasuk Tol Pemalang-Batang saat, hingga dirinya menjabat Wakil Menteri PU. Tahun 2010, progres pembebasan lahan sudah mencapai 30%. Saat itu Hermanto Dardak menegaskan, bahkan untuk ruas tanah yang menjadi prioritas, progres pembebasan tanahnya sudah mencapai 60%.
Diakui Hermanto, secara umum, masalah tanah dan pendanaan menjadi hambatan utama dalam pembangunan jalan tol. Namun, pemerintah telah mencoba berbagai upaya untuk mengatasinya. Pemerintah menargetkan pembebasan tanah untuk tol Trans Jawa akan selesai dalam waktu kurang dari dua tahun kedepan.
Hingga tahun 2011 ruas yang progres pembebasan lahannya paling rendah ialah jalan tol Pemalang-Batang. Saat itu ruas tol di Jawa Tengah sepanjang 39,2 kilometer tersebut baru mencapai 1,64% dari total kebutuhan tanah seluas 318,96 hektar.
Sebagai informasi, pengadaan tanah tiga ruas yaitu Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang dan Batang-Semarang akan dikerjakan secara bersamaan. Para pemilik ruas tol tersebut sepakat tanah dilakukan berbarengan agar dapat rampung bersamaan sesuai target.
(RTG)