Road to Fesyar 2022 Sapa Masyarakat Sulut

Kepala KPw BI Sulut Arbonas Hutabarat
banner 120x600

Exposenews.id, Manado – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara dengan bangga kembali menyelenggarakan kegiatan tahunan Road to Fesyar (Festival Ekonomi Syariah) Sulawesi Utara 2022 yang dimulai menjelang Ramadhan 1443 H (Tarhib Ramadhan). Kegiatan ini menyapa masyarakat Sulut sejak Jumat (1/4/2022) yang diadakan di Lapangan Parkir Megamall Manado.

Kepala KPw BI Sulut Arbonas Hutabarat berujar BI secara aktif mendorong berkembangnya ekonomi dan keuangan syariah. Kebijakan ekonomi dan keuangan syariah menjadi salah satu bauran kebijakan BI untuk menjaga stabilitas dan mendorong momentum pertumbuhan ekonomi nasional.

“Kebijakan BI ini diwujudkan dalam 3 program utama. Pertama, pengembangan ekonomi syariah dengan mengembangkan ekosistem halal value chain pada industri halal nasional. Hal ini untuk mendorong produk-produk halal seperti makanan halal, busana muslim, maupun pariwisata halal dapat dipasarkan kepada konsumen luar negeri yang mendorong ekspor dan devisa,” kata Arbonas.

Kedua, melakukan pendalaman pasar keuangan syariah antara lain melalui penerbitan sejumlah instrumen di pasar uang syariah. Serta, Ketiga, BI melakukan kampanye untuk mendorong halal life style (yang mendukung halal value chain) di antaranya dengan menyelenggarakan kegiatan FESyar dan Indonesia Shari’a Economic Festival (ISEF).

“Penyelenggaraan FESyar dan ISEF ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para UMKM maupun pelaku industri halal atau yang menerapkan prinsip syariah untuk terus berkembang. Rangkaian kegiatan tersebut diharapkan dapat mempertemukan antara supplier dan produsen, produsen dan distributor, produsen dan konsumen, maupun investor pada industri halal nasional dalam rangka mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia,” Arbonas menambahkan.

Kegiatan Road to Fesyar, Fesyar, dan ISEF nantinya secara umum akan terdiri dari tiga)
kegiatan utama, yaitu sharia fair, sharia forum, dan business matching. Turut menghadirkan juga tokoh/penggiat ekonomi syariah baik di tingkat lokal, regional, nasional, maupun internasional.

“Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara merupakan salah satu Co-host Fesyar tahun 2022 untuk Wilayah Kawasan Timur Indonesia yang akan diselenggarakan di Makassar. Penyelenggaraan Road to FESyar Sulut 2022 mengambil tema Enhancing Green Economy Through Halal Lifestyle. Pemilihan tema tersebut mempertimbangkan salah satu prinsip yang dicanangkan dalam Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia 2019 – 2024 yaitu menjunjung tinggi nilai keadilan dan berkelanjutan,” tambah dia.

Menurutnya, konsep berkelanjutan sejalan dengan Green Economy Initiative yang diluncurkan oleh United Nations Environment Programme (UNEP) sejak tahun 2008 yang mendorong pembuat kebijakan secara global untuk mendukung investasi lingkungan dalam konteks pembangunan berkelanjutan. Green Economy Initiative merupakan suatu inisiasi untuk mendorong peningkatan kesejahteraan manusia dan kesetaraan sosial, sekaligus secara signifikan mengurangi risiko lingkungan dan kelangkaan ekologi.

“Hal tersebut sejalan dengan konsep Triple Bottom Line (3Ps: Profit, people, planet) yang mengharuskan perusahaan berkomitmen untuk mengukur dampak sosial dan lingkungan, di samping kinerja keuangan, sehingga perusahaan tidak hanya berfokus pada menghasilkan laba,” paparnya lagi.

Guna mewujudkan dengan tujuan mulia tersebut, 2 (dua) rangkaian kegiatan dalam Road to FESyar Sulut 2022 yaitu:

a. Acara Pojok Halal yang diselenggarakan selama bulan Ramadhan dengan kegiatan berupa booth showcasing produk UMKM binaan Bank Indonesia, booth konsultasi untuk layanan halal, LAZIS, Lembaga Keuangan Syariah, Klinik Wirausaha BI, dan Legalitas Usaha. Pada acara ini juga akan diselenggarakan sejumlah perlombaan antara lain Qosidah, Nasyid, Dai Cilik, Kreasi Tari Islam, Nasyid, Wirausaha Muda Syariah, Pesantren Unggulan, Model Bisnis LAZIS, Kaligrafi, dan Desain Kreasi Busana.

b. Puncak Acara yang diselenggarakan rencananya pada 17-18 Mei 2022 nanti dengan agenda kegiatan seminar/talkshow dan edukasi, serta layanan fasilitasi sertifikat halal.

Melalui langkah-langkah tersebut, peran BI dan para stakeholder dalam mendorong ekonomi dan mendukung pertumbuhan dan ketahanan perekonomian daerah dan nasional diharapkan dapat semakin meningkat, dan pada gilirannya dapat mewujudkan cita-cita mulia yakni Indonesia menjadi pusat pengembangan ekonomi syariah dunia.

“Karena itu, marilah kita senantiasa terus semangat untuk berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan baik kepada sesama manusia maupun lingkungan alam semesta di mana pun dan kapan pun kita berada,” pungkas Arbonas.

(RTG)