Exposenews.id, Manado – Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Manado sukses merealisasikan total penerimaan Bea Masuk, Cukai dan Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA) sebanyak Rp20.950.405.400 dari target Rp 13.015.686.000. Pencapaian ini melebihi target yang dimintakan kepada KPPBC.
“Rinciannya, Bea Masuk dari target Rp1.076.050.000, realisasi penerimaannya Rp 3.013.590.600. Target Total Cukai Rp11.939.636.000, terealisasi Rp17.936.814.800,” kata Kepala KPPBC Manado, Syamsul Bahri, sambil memaparkan untuk penerimaan MMEA mencapai Rp17.936.814.800 dari target Rp11.868.399.000.
Tak hanya itu, Bea Cukai Manado juga membukukan penerimaan lainnya dari PPN dan PPh Impor. Rinciannya, penerimaan dari PPN Impor sebesar Rp 21.001.223.400 dan PPh Impor sebesar Rp 37.528.670.000.
“Untuk tahun ini, tidak ada penerimaam PPnBM karena kebijakan stimulus Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) oleh pemerintah,” katanya.
Dengan demikian KPPBC Manado berhasil bukukan akumulasi penerimaan sebanyak Rp 79.480.299.600.
“Penerimaan negara itu nantinya dimanfaatkan untuk pembangunan, salah satunya pembangunan Sulawesi Utara,” kata Syamsul Bahri.
Bea Cukai dalam menjalankan fungsi sebagai Trade Facillitator, memfasilitasi perdagangan, telah memberikan fasilitas dalam bidang cukai berupa tidak dipungut cukai dan pembebasan cukai. Sepanjang tahun 2021, Bea Cukai Manado membebaskan cukai sebanyak 155.025 liter Etil Alhokol dengan nilai cukai Rp3.100.500.000 sebagai bahan baku barang hasil akhir MMEA.
Selain itu, diberikan pula pembebasan cukai terhadap 24.700 liter wine dan etil alkohol dengan nilai cukai Rp536.900.000 dengan fungsi yaitu untuk kegiatan peribadatan dan bahan baku barang hasil akhir hand sanitizer.
“Bea Cukai sebagai lembaga negara memiliki fungsi Revenue Collector, memungut penerimaan negara; Community Protector, melakukan pengawasan dalam rangka melindungi masyarakat. Kami juga sebagai Trade Facillitator, memfasilitasi pedagangan dan Industrial Assitance, mengasistensi industri,” tutup dia.
(RTG)
