Impor Sulut Turun 10,75 Persen

Ilustrasi BPS
banner 120x600

Exposenews.id, Manado – Badan Pusat Statistik Sulawesi Utara mencatat nilai impor Sulut sepanjang Oktober 2021 menurun 10,75 persen bila dibandingkan dengan September 2021 (m-to-m). Hal yang sama juga bila dibandingkan dengan Oktober 2020 (y-on-y), yang menurun 60,43 persen.

“Dilihat menurut golongan barang HS2 digit, bahan bakar mineral menjadi kontributor terbesar terhadap nilai impor Sulawesi Utara pada Oktober 2021. Kontribusi golongan barang ini terhadap total impor adalah sebesar 87,90 persen yang diimpor dari negara Australia dan Singapura,” tulis BPS Sulut dalam rilisnya.

Dari segi volume impor pada Oktober 2021, menurun sebesar 20,45 persen dibanding September 2021. Komoditi yang memiliki volume terbesar adalah komoditi bahan bakar mineral dengan berat mencapai 34.796,50 ton atau 98,44 persen dari total berat impor.

“Selain itu komoditi bahan bakar mineral mengalami peningkatan volume impor terbesar yaitu sebesar 1.820,87 persen,” jelas rilis tersebut.

Ditambahkan BPS Sulut bahwa Australia menjadi negara pemasok terbesar komoditi impor untuk Sulawesi Utara, yaitu sebesar 54,66 persen. Adapun komoditas yang dibeli dari negara tersebut yakni bahan bakar mineral.

Dari sisi volume impor, Australia juga yang menjadi negara pemasok terbesar. Adapun beratnya mencapai 29.900 ton atau 84,59 persen dari total berat impor dengan komoditi yang diimpor yakni bahan bakar mineral.

“Negara pemasok terbesar kedua berdasarkan volumenya adalah Singapura dengan berat 4.896,50 ton atau sebesar 13,85 persen dari total berat impor dengan komoditi yang diimpor adalah bahan bakar mineral,” tulis BPS Sulut.

(RTG)