Kakanwil Bea Cukai Sulbagtara Temui Arbonas Hutabarat, Bahas Apa?

Kakanwil Bea Cukai Sulbagtara (kiri)temui Kepala KPw BI Sulut Arbonas Hutabarat. Istimewa.

Exposenews.id, Manado – Kepala Kantor Wilayah Bea dan Cukai Sulawesi Bagian Utara (Sulbagtara), Erwin Situmorang melakukan kunjungan ke Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara, Selasa (12/10). Kunjungan itu merupakan bagian membangun sinergi dan mengembangkan ekonomi daerah terutama pengembangan industri yang berorientasi ekspor.

Turut serta dalam kunjungan tersebut antara lain Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dan Cukai Kantor Wilayah Bea dan Cukai, M Anshar dan Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan, Antonius Dwi Wianto dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

“Maksud dan tujuan kedatangan kami adalah untuk menjalin silaturahmi dan koordinasi dalam pengembangan ekonomi daerah,” kata Erwin melalui keterangan resminya.

Kunjungan ini dimanfaatkan Erwin untuk memeperkenalan diri sebagai pejabat baru Kepala Kantor Wilayah Bea dan Cukai Sulawesi Bagian Utara menggantikan Cerah Bangun yang promosi ke Jakarta.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara, Arbonas Hutabarat menyambut langsung kunjungan tersebut. Arbonas mengapresiasi kunjungan Kakanwil Bea Cukai sebagai bentuk komunikasi antar institusi dan kerjasama yang baik antara Bank Indonesia dengan Bea dan Cukai.

Dalam pertemuan ini, kedua belah pihak membahas tentang pengembangan ekonomi daerah melalui peningkatan kinerja ekspor Sulawesi Utara, upaya menaikkan daya saing produk dalam negeri, membuka kesempatan produk lokal untuk merambah pasar internasional dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

Upaya Bea Cukai dalam pengembangan ekonomi daerah Sulawesi Utara adalah terwujudnya direct call ekspor udara melalui Bandara Internasional Sam Ratulangi ke Singapura dan Jepang dengan komoditas utama ikan Tuna.

Direct call ekspor adalah kegiatan ekspor yang dilakukan secara langsung tanpa transit di daerah lain. Sebelumnya ekspor melalui udara dari Manado menuju Jepang dan Singapura melalui Jakarta terlebih dahulu yang menyebabkan biaya tinggi.

Sampai dengan saat ini ekspor langsung udara dari Manado menuju Jepang mencapai tonase 323.468,02 Kg dengan devisa yang diperoleh mencapai USD 2.400.327,19. Sedangkan ekspor langsung udara menuju Singapura mencapai tonase 65.193,72 Kg dengan devisa yang diperoleh mencapai USD 646.481,75.

“ Diharapkan dengan adanya kerjasama dengan Bank Indonesia, dapat menunjang tugas dan fungsi Bea Cukai sebagai trade facilitator dan industrial assistance dalam mendorong pengembangan ekonomi daerah demi kesejahteraan masyarakat khususnya Sulawesi Utara,” tutup Erwin.

(RTG)

 

 

Exit mobile version