BI Sulut Dukung Dekranasda Kembangkan Potensi UMKM/IKM Kerajinan

Kepala KPw BI Sulut Arbonas Hutabarat (kanan) dan Ketua Dekranasda Sulut Rita Dondokambey Tamuntuan menandatangani kerjasama pengembangan usaha kerajinan Sulut. Istimewa.

Exposenews.id, Manado – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara memandang penting mengembangkan peran Usaha Mikro, Usaha Kecil dan, Usaha Menengah (UMKM) atau Industri Kecil dan Menengah (IKM) dalam menumbuhkan perekonomian nasional. Pengembangan tersebut tentunya juga dilakukan pada sektor kerajinan.

Melihat besarnya potensi UMKM/IKM di sektor industri kerajinan tersebut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara berkomitmen untui terus bersinergi bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah Sulawesi Utara dalam pengembangan UMKM/IKM pada sektor kerajinan. Khususnya kerajinan kain, fesyen, home décor, dan kerajinan lain yang bersifat industri atau produk kreatif yang menjadi potensi daerah Sulawesi Utara di Sulawesi Utara.

“Kami melakukan pendampingan dalam penguatan kelembagaan, peningkatan kapasitas, perluasan pasar, dan/atau fasilitasi peningkatan akses pembiayaan bagi UMKM/IKM kerajinan,” kata Kepala KPw BI Sulut, Arbonas Hutabarat kepada media sesudah penandatanganan kerjasama dengan Dekranasda Sulut di Kantor BI Sulut, Jumat (13/8).

BI, kata Arbonas, juga memfasilitasi perluasan penggunaan instrumen dan infrastruktur digital payment terutama Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dalam mendukung penguatan ekonomi dan keuangan digital bagi UMKM/IKM kerajinan. Menurut Arbonas, komitmen ini juga merupakan salah satu bentuk dukungan KPwBI Provinsi Sulut dan Dekranasda Sulut terhadap Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang dilaksanakan oleh Pemerintah secara nasional sejak 2020.

“Serta menjadi dukungan kepada UMKM/IKM sektor kerajinan yang sangat terdampak dalam kondisi pandemi covid-19 saat ini,” tambah dia.

“Kami siap untuk melakukan pembinaan terhadap perajin-perajin potensial Sulawesi Utara yang selama ini sudah dibina dan dikembangkan dengan baik oleh Dekranasda untuk dapat lebih berkembang dan menjadi produk unggulan di Indonesia bahkan pada tingkat dunia,” lanjutnya.

Arbonas mengapresiasi peran Dekranasda Sulut di bawah pimpinan Rita Dondokambey Tamuntuan, Ketua Tim Penggereak PKK Sulut, yang senantiasa melestarikan dan mengembangkan produk serta memasarkan hasil kerajinan lokal Sulut menjadi produk unggulan yang dikenal sampai ke mancanegara.

“Kita banyak mengenal kerajinan yang menjadi khas masing-masing daerah di Indonesia. Dari Sulawesi Utara, sudah cukup dikenal kain seperti Kain Bentenan, Cofo, Pinawetengan, dan kain lainnya. Ada juga kerajinan dari Sulawesi Utara seperti perhiasan dari sisik ikan dan kerajinan berbahan sabut atau batok kelapa. Bahan-bahan lokal dan endemik Sulawesi Utara seperti serat Abaca juga sangat potensial untuk dibuat menjadi kerajinan yang diminati di mancanegara,” imbuhnya.

Diharapkannya bahwa dari sinergitas dukungan pihaknya ini akan memotivasi pelaku UMKM/IKM Kerajinan Sulut untuk lebih berinovasi. Tujuannya agar meningkatkan taraf ekonomi pelaku-pelaku usaha kerajinan tersebut.

“Kami optimistis harapan tersebut dapat terwujud,” tutup Arbonas dengan sangat yakin.

(RTG)

Exit mobile version