BANGLI, Exposenews.id – Sebuah tragedi mengerikan terjadi di Jalan Raya Kintamani-Bangli, Bali, Kamis (10/7/2025) pagi. Sebuah truk tronton bermuatan semen tiba-tiba berubah jadi monster berkecepatan tinggi, menghantam mobil Suzuki APV dan meluluhlantakkan warung warga. Akibatnya, 4 nyawa melayang, sementara beberapa korban lain harus dilarikan ke rumah sakit dengan luka-luka.
Rem Blong, Truk Jadi Pembunuh Berdarah Dingin?
Menurut AKP I Wayan Sarta, rem truk BK 8709 EM tiba-tiba blong! Sopir pun panik dan gagal menguasai kendaraan, hingga akhirnya terlibas ke jalur yang salah. “Truk itu meluncur tak terbendung, menghajar mobil dan warung di Dusun Bangklet, Desa Kayubih,” jelasnya dalam keterangan tertulis.
Fakta yang lebih mengerikan: truk ini melaju dengan kecepatan tinggi sejak dari Jalan Nusantara, Kecamatan Kintamani, sebelum akhirnya berubah jadi mesin pembunuh di depan SDN 2 Landih sekitar pukul 08.30 WITA.
Drama Berdarah di Depan Sekolah Dasar
Bayangkan suasana pagi yang seharusnya tenang tiba-tiba berubah jadi mimpi buruk! Truk tronton itu menghantam Suzuki APV bernopol DK 1961 ACA dengan kekuatan penuh. Tapi, itu belum akhir dari terornya. Truk itu terus melaju bak setan besi, menggiling warung milik seorang nenek berusia 71 tahun, NNR, yang tewas seketika.
Sementara itu, sopir Suzuki APV, ITK (41), harus merasakan sakitnya luka di bagian siku. Namun, nasibnya masih lebih baik ketimbang 4 korban lain yang tewas di tempat.
Identitas Korban Masih Misteri, Keluarga Tuntut Keadilan
Hingga berita ini diturunkan, polisi masih berkutat dengan identitas korban dan sopir truk. Proses evakuasi dan identifikasi masih berlangsung, tapi satu hal yang pasti: keluarga korban menolak diam. Mereka meminta kasus ini diproses secara hukum tanpa kompromi.
“Keluarga korban menyerahkan sepenuhnya pada prosedur kepolisian,” tegas AKP Sarta. Artinya, sopir truk dan pihak terkait harus siap menghadapi konsekuensi terberat.
Masyarakat Berduka, Bali Berduka
Kejadian ini bukan sekadar angka statistik. Ini tentang nyawa yang hilang, keluarga yang berantakan, dan trauma yang mungkin tak akan pernah hilang. Truk itu mungkin sudah berhenti, tapi dampaknya masih terus menggelinding.