Hais Abdjul 11 Tahun Tinggal Dalam Gua di Desa Kema 3

Tampilan luar gua kediaman Hais Abdjul di Desa Kema 3, Minut. Foto: Ronald Ginting.
banner 120x600

Exposenews.id, Minahasa Utara – Apakah Anda pernah membayangkan tinggal di sebuah gua selama bertahun-tahun?

Ternyata, hal itu benar-benar ada di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Seperti yang dilakukan Hais Abdjul (60), memilih tinggal di gua sejak 11 tahun lalu karena merasa nyaman daripada tinggal di rumah.

Gua yang ditempatinya berada di beberapa meter dari jalan raya Kecamatan Kema, tapatnya di Desa Kema 3. Bahkan gua tersebut ternyata berada di pemukiman warga setempat.

“Saya tinggal sejak 2010. Tinggal di sini hanya manfaatkan lahan. Saya ada rumah rapi kan kalau di rumah papan akan ganti. Kalau ini tidak perlu ganti seng, cat dan lain-lain. Yang penting amanlah,” ujar Hais, Selasa (13/7/2021).

Hais menyebut meski fasilitas di gua seadanya, seperti satu tempat tidur yang sederhana, serta tempat duduk untuk tamu di ruang tamu sudah cukup membuatnya nyaman tinggal 11 tahun terakhir. Menariknya di gua itu juga tersedia listrik yang diambilnya dari rumah warga lainnya.

“Kamarnya ada dua tapi yang satu belum jadi. Kurang tambah satu meter. Ruang tamu dua, kamar dua dan dapur satu. Tapi adik- adik saya tidak mengizinkan saya masak sendiri, jadi saya makan sehari-hari di rumah mereka. Lahan ini milik saya jadi manfaatkan,” sebutnya lagi.

Disebutkannya juga bahwa tak jarang keluarga dekatnya tinggal serumah. Tapi ajakan mereka ditolak karena kenyamanannya tinggal di gua tersebut.

“Keluarga pernah ajak tinggal di rumah mereka. Saya nggak mau, di sini aman. Bahkan kalau hujan nggak kedengaran,” tambahnya.

Selama tinggal di gua, dia mengaku belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat. Tetapi seandainya dia diberikan bantuan rumah, dia akan memilih untuk bertahan di gua. Lagi-lagi karena kenyamanan yang didapatkannya.

“Selama ini pemerintah setempat belum pernah menawarkan bantuan rumah tapi kalau ditawarkan, saya nggak mau. Karena di sini lebih aman,” katanya.

Gua yang dibangun sebagai rumah itu dikerjakan sendiri dengan alat seadanya tanpa bantuan warga atau pemerintah setempat.

“Kalau kamar dan dapur serta ruang tamu kerja dua bulan, tapi kerja sehari kurang lebih hanya dua hingga lima jam. Kerjanya sendiri pakai betel dan palu,” jelasnya.

Dia pun memilih untuk tetap tinggal seumur hidup dalam gua.

Kisah Hais ini, kini tengah menjadi perbincangan warganet di sosial media.

(RTG)