Polresta Manado Pastikan Penyidikan Kasus Tewasnya Alen Akan Terus Berlanjut

Konferensi pers terkait tiga kasus yang mencuat beberapa hari terakhir di Manado. Foto: Ronald Ginting.
banner 120x600

Exposenews.id, Manado – Polresta Manado mengaku keluarga GFS, alias Alen, menolak dilakukan otopsi pada jenazah Alen. Penolakan ini yang membuat keluarga langsung membawa jenazah ke rumah duka di Tateli, kabupaten Minahasa.

“Dari keterangan keluarga sendiri karena korban meloncat dari balkon kamar hotel maka mereka menolak otopsi jenazah putra mereka. Dan korban sudah dibawa di rumah duka sejak kemarin,” kata Kabag Ops Polresta Manado Kompol Thommy Aruan saat didampingi Kasat Reskrim Polresta Manado Kompol Taufiq Arifin saat menyampaikan keterangan pers kepada wartawan, siang tadi.

Ditambahkan Aruan bahwa penyidikan lebih lanjut akan dilakukan setelah acara duka keluarga. Pihaknya sudah mengumpulkan keterangan saksi-saksi dan keluarga.

“Sejauh ini diduga korban memiliki permasalahan sedikit di tengah keluarga, sehingga dia langsung memilih melompat dari balkon kamar hotel yang berada di lantai 7,” jelasnya lagi.

Dia bilang pengelola hotel tempat kejadian itu berlangsung akan diperiksa sebagai saksi. Soal apakah ada kelalaian dari hotel, kata dia, akan coba ditanyakan ke instansi yang mengetahui teknis perhotelan itu seperti apa.

Polresta Manado sendiri mengetahui peristiwa ini usai mendapatkan laporan dari masyarakat sekitar pukul 14.00 WITA. Saat itu juga tim kepolisian langsung turun ke hotel yang terletak di Jalan Sudirman Kota Manado tersebut.

Diketahui, Alen (30) tewas usai melompat dari balkon kamar hotel yang berada di lantai 7. Dari keterangan keluarga yang ditanyakan Exposenews.id menerangkan Alen kecewa dengan keluarganya yang telat datang ke hotel mengingat waktu ibadah pemberkatan sudah tak lama lagi.

Dia pun memilih berlari kencang sambil melompat dari balkon kamar meskipun dalam kamar itu ada dua orang temannya. Alhasil dia jatuh di pinggir kolam berenang yang terletak di lantai 1.

(RTG)