Exposenews.id, Manado – Peringatan Hari Buruh (Mayday) di Sulawesi Utara dilakukan tanpa unjuk rasa, hari ini. Yang ada Mayday diwujudkan dalam bentuk bakti sosial berbagi 600 sembako, dan bersih-bersih pantai di Pohon Kasih Megamass Manado.
Kegiatan inI dihadiri langsung Gubernur Sulut Olly Dondokambey, Forkopimda, Kadisnakertrans Sulut Erny Tumundo, Kepala BPJAMSOSTEK Manado Mintje Wattu, serikat pekerja, serikat buruh, dan sejumlah stakeholder lainnya.
Gubernur Olly dalam sambutannya menuturkan kerjasama Pemprov Sulut dengan organisasi buruh berjalan dengan baik. Bahkan usulan organisasi buruh seringkali diakomodir.
“Sejak saya jadi gubernur sampai hari ini berjalan baik. Banyak usulan organisasi buruh yang disetujui Pemprov Sulut. Karena berjalan bagus makanya pemerintah pusat memberikan penghargaan selama dua tahun berturut-turut,” kata Gubernur.
Disampaikan Gubernur bahwa usulan-usulan buruh akan didiskusikan terus karena butuh dan pekerja adalah masyarakat Sulawesi Utara. Menurutnya, dengan sinergitas yang baik mendorong masuknya investor ke Sulut.
“Bila itu terjadi maka lapangan pekerjaan akan semakin banyak,” sebutnya.
Dia mengimbau agar pekerja tetap mematuhi protokol kesehatan sebab Covid masih merongrong. “Mari kita tetap ikut protokol kesehatan, kita tidak tahu covid di mana meskipun Covid Sulut sangat membaik,” imbuhnya.
Sementara Koordinator KSPSI Sulut, Tommy Sampelan berujar hari buruh menjadi refleksi bagi buruh dan stakeholder. Pandemi covid, kata Tommy, mengancam keberlangsungan kerja buruh.
“Akibat covid banyak di-PHK sehingga munculnya pengangguran dan kemiskinan,” ungkapnya.
Karena itu dia meminta pemerintah menghadirkan job guarantee. Selain itu meminta dan mendesak Disnakertrans sulut bekerja profesional untuk menghadirkan perlindungan bagi buruh.
“Khususnya bidang pengawasan yang notabene garda terdepan, diperlukan tambahan tenaga pengawas supaya dapat menghadirkan keadilan bagi buruh dan pekerja,” ujarnya sambil berharap kiranya Kapolda menginisiasi desk naker di Sulut karena memerlukan adanya penanganan secara serius.
“Kami juga meminta pemerintah untuk membentuk lembaga kerja tripartit LKS dalam menyelsaikan masalah naker. KSPSI mengusulkan kegiatan alternatif dalam betuk diaog sosial guna ciptakan iklim Investasi kondusif,” tutupnya.
(RTG)














