Oleh: Ronald Ginting
Exposenews.id, Manado – Selama ini petani dan nelayan membutuhkan harga yang bagus untuk menjual hasil usahanya. Persoalannya saat harga tidak bagus, mereka bingung dengan modal untuk kembali memproduksi usaha mereka.
Hal ini yang mendorong Kementerian Perdagangan menyiapkan Sistem Resi Gudang (SRG) yang bisa dimanfaatkan petani dan nelayan untuk menyimpan usaha mereka tersebut. Selain itu SRG dapat dijadikan agunan bagi petani dan nelayan untuk mendapatkan modal atau kredit dari perbankan agar mereka dapat kembali berpoduksi.
Sejauh ini, Kemendag sudah bekerjasama dengan Bank BRI dalam pembiayaan SRG se-Indonesia. Bagaimana tanggapan BRI Regional Manado terkait SRG di Sulut?
“SRG di Sulut belum established karena infrastruktur SRG belum memadai. Selain itu pengelolanya belum maksimal,” ungkap Regional CEO Bank BRI Manado, John Sarjono, seusai pertemuan dengan Wamendag Jerry Sambuaga, hari ini.
Dikatakan Sarjono bahwa pada dasarnya BRI sudah siap membantu pembiayaan SRG asalkan infrastruktur sudah siap, serta sudah ada pengelolanya.
“Kalau sekarang ini kami berikan kredit, nanti kami yang salah. Jadi kami menunggu infrastrukturnya suap dan menunggu Pemda atau Bulog atai swasta dapat menjadi pengelolanya,” jelas Sarjono kepada Exposenews.id.
Dia membenarkan BRI sudah MoU dengan Kemendag untuk kredit SRG tersebut. Menurutnya ada skema khusus untuk petani dan nelayan yang hendak memohon kredit itu.
“Yang pasti pemerintah ikut mensubsidi dan bunganya juga rendah cuma 6 persen,” tutupnya.
(RTG)
